Ridwan Kamil: Jawa Barat Merupakan Campuran dari Tiga Kebudayaan

- 15 Oktober 2020, 08:00 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menilai Jabar Idealnya terdiri dari 40 kota dan kabupaten. Menurutnya, Jabar juga merupakan gabungan dari tiga kebudayaan. (Foto: Humas Pemprov Jabar)
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menilai Jabar Idealnya terdiri dari 40 kota dan kabupaten. Menurutnya, Jabar juga merupakan gabungan dari tiga kebudayaan. (Foto: Humas Pemprov Jabar) /

PORTAL MAJALENGKA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan atau Kang Emil mengatakan ada tiga budaya dan kebudayaan yang bercampur di Jawa Barat yakni pertama Sunda Priangan, kedua Cirebonan yang bahasanya Jawa dan yang ketiga ialah Betawian.

"Jawa Barat itu budayanya ada tiga. Ada Sunda Priangan, ada Cirebonan yang bahasanya Jawa dan ada Betawian jadi menyepakati dulu kata sunda itu harus dipahami disepakati oleh sekian persen orang Jawa Barat di Cirebonan sekian persen, orang Jawa Barat di daerah Betawi," kata Kang Emil ketika dimintai pendapatnya tentang wacana sejumlah tokoh Sunda yang ingin mengembalikan nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda atau Tatar Sunda, di Bandung, Rabu seperti dikutip ANTARA.

Baca Juga: Mitos dan Fakta Pertolongan Pertama Pada Luka

Kang Emil mengatakan pihaknya harus melihat secara fundamental pemilihan Jawa Barat sebagai nama provinsi juga bukan dikarenakan daerah ini berada di Pulau Jawa bagian paling barat karena secara letak geografi yang ada di paling barat Pulau Jawa adalah Provinsi Banten.

"Jadi saya harus melihat dulu secara fundamental, karena Jabar itu kalau secara judul memang bukan lagi Jawa bagian barat, Jawa paling barat kan Banten. Sudut paling barat ya bukan Jabar, tetapi Banten," kata Kang Emil.

Baca Juga: Malas Olahraga? Ini Gerakan Ringan dan Menarik yang Banyak Manfaat untuk Tubuh

Kang Emil menuturkan jika provinsi Jawa Barat berganti nama menjadi Tatar Sunda dan tentunya kebijakan itu harus dipahami dan disepakati oleh warga Jabar di Cirebonan, maupun warga Jabar di daerah Betawi.

"Dan jika tidak ada kesepakatan, maka hidup ini tidak akan maslahat sehingga saya istilahnya melihat sebuah wacana itu silakan saja tapi masih panjang perjalanannya karena harus dipahami dan disetujui oleh pihak yang merasa berbeda, kalau itu dihadirkan," ujar Kang Emil.

Baca Juga: Sering Pesan Makanan Online? Begini Tips Aman Terhindar Penularan Virus

Menurut dia memang sedianya sunda itu bukan hanya etnis atau suku yang tinggal di Jawa bagian barat semata namun sunda merupakan wilayah geografis yang meliputi Sumatera, Kalimantan dan Jawa atau istilah lainnya Sunda Besar.

"Lalu ada Sunda Kecil yaitu Bali, Nusa Tenggara dan lain-lain, tapi dalam perjalanan sejarahnya menjadi etnisitas, nah kesepakatan ini belum semua orang paham jadi masih panjanglah," katanya.

Baca Juga: Sosialisasikan UU Cipta Kerja, Khofifah Berencana Bentuk Tim

Ia menjelaskan yang dimaksud dengan Sunda Besar dan Sunda Kecil ialah Lempeng Sunda yang merupakan bagian dari Lempeng Tektonik Eurasia yang saat ini secara administratif meliputi Kalimantan, Jawa, Sumatera, bahkan sebagian Thailand, Filipina, Malaysia, Brunei, Singapura, Kamboja dan Vietnam.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x