Gerakan Pemuda Ansor Hampir Dibubarkan Soekarno karena Hasutan PKI

- 16 Oktober 2022, 10:17 WIB
Gerakan Pemuda Ansor Hampir Dibubarkan Soekarno karena Hasutan PKI
Gerakan Pemuda Ansor Hampir Dibubarkan Soekarno karena Hasutan PKI /zona.surabaya-pikiran-rakyat.com/

Saat itu Kyai Idham Chalid menjelaskan duduk persoalannya kepada Soekarno.
“Kalau Ansor ditampar oleh BTI, maka haram hukumnya bagi saya untuk melarang Ansor membalasnya."

"Ansor tidak bisa dibubarkan! dan justru BTI yang harus segera dibubarkan, karena aksi sepihak itu melanggar hukum,” tandas KH Idham Chalid di Istana Negara saat itu.

Baca Juga: Keramat Wali Gus Dur Prediksikan Prabowo Subianto Jadi Presiden di Usia Tua, Bakal Terbukti di 2024?

Mendengar pernyataan keras dari Kyai Idham Chalid, sontak Njoto dan Aidit pun terdiam diiringi penerimaan pernyataan tersebut oleh presiden.

Atas pertemuan 3 orang itu di hadapannya, Soekarno tidak meneruskan aduan Njoto dan Aidit untuk membubarkan Ansor.

Sejak saat itu, KH Idham Chalid justru secara demonstratif membentuk Barisan Ansor Serba Guna (Banser) pada tahun 1964 guna melindungi ulama dan menghadapi berbagai provokasi PKI.

Baca Juga: Abu Nawas Mampu Beri Pelajaran pada Baginda Raja Hanya dengan Gentong Air

Hingga suatu saat Ansor dan Banser mendapat ancaman tidak langsung dari Soebandrio, seorang PKI yang saat itu menjadi Kepala Badan Pusat Intelijen (BPI).

“Di bidang Intelijen, Saudara-Saudara NU akan kalah dengan PKI. Orang-orang PKI tahu di mana saudara sekarang berada. Bahkan tahu di mana Pak Idham Chalid dan tokoh-tokoh lainnya berada. Namun, saudara dan tokoh NU tidak tahu di mana DN Aidit berada. Saudara harus mengerti hal ini!” ancam Soebandrio.

Ancaman tidak langsung itu ditanggapi datar oleh Ansor dan Banser seakan hanya masuk telinga kanan dan keluar dari telinga kiri.

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015) karya Anab Afifi dan Thowaf Zuharon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah