PORTAL MAJALENGKA - PKI yang membuat aksi pemberontakan antara tahun 1948 sampai 1965 telah menorehkan korban yang tidak sedikit.
Para ulama, santri, pejabat daerah, bahkan tentara menjadi korban kekejaman PKI kala itu.
Setelah tahun 1965 pasca pemberontakan G30S PKI, para anggota dan simpatisan PKI diberantas oleh pemerintah Indonesia saat itu.
Baca Juga: Ayah Maslukin Ditembak PKI setelah Mengimami Sholat Tarawih di Blitar
Dengan adanya pergolakan politik dan campur tangan asing saat Indonesia mengukuhkan kemerdekaannya, terdapat jumlah perbedaan korban dari pihak PKI.
Perbedaan jumlah tersebut membuat masyarakat Indonesia atau sorotan dunia asing menggoyahkan pendirian terhadap PKI, bahkan berbalik menyalahkan pemerintah, TNI, juga ulama.
Propaganda ini membuat pembela PKI semakin bermunculan dengan seiring partai ini dilarang untuk bangkit di Negeri Indonesia.
Baca Juga: Ini Tugas Syekh Magelung Sakti Dikirim Sunan Gunung Jati ke Wilayah Cirebon Bagian Utara
Namun bagi yang hidup bahkan menyaksikan kekejaman PKI serta peristiwa pemberantasan anggota dan simpatisan PKI, mengeluarkan banyak statemen.