18 Oktober 1965, 62 Jenazah Banser dan Ansor Kecamatan Muncar Banyuwangi Ditimbun PKI di 3 Lubang Sumur

- 12 Oktober 2022, 22:45 WIB
Ilustrasi Lubang Buaya yang juga terjadi di wilayah Banyuwangi ketika PKI menimbun jenazah anggota Ansor dan Banser.
Ilustrasi Lubang Buaya yang juga terjadi di wilayah Banyuwangi ketika PKI menimbun jenazah anggota Ansor dan Banser. /Yunita Datalamon/Antara

Peristiwa ini terjadi di Dusun Krajan, Desa Cemetuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur. Tepatnya di rah seorang anggota PKI bernama Matulus, Lurah desa tersebut.

Dengan penuh antusias dan pikiran positif, puluhan pemuda NU tersebut berbondong-bondong datang menghadiri pengajian yang merupakan umpan tersebut.

Sesampainya di tempat, mereka disuguhi banyak makanan yang memang sengaja disiapkan anggota PKI tersebut.

Namun saat mereka telah merasa kenyang, satu-persatu para pemuda itu mulai merasakan mual, perut sakit, dan dada sesak.

Hingga akhirnya tumbangkan mereka semua. Seiring dengan para pemuda itu mengeluarkan busa berwarna biru dari mulut, para anggota PKI tersebut bersorak-sorai, menari, sambil menyanyikan lagu genjer-genjer.

Baca Juga: Kisah Kejam Anggota PKI terhadap Ketua Ansor Plosoklaten Kediri 1965

Seorang pemuda yang kala itu tidak mengalami keracunan, sontak lari dari kerumunan dan meminta pertolongan ke desa Muncar.

Diketahui dalam buku yang sama, setelah itu para anggota Banser dan Ansor itu diseret ke sebuah rumah tempat tinggal Mangun Lehar.

Mangun Lehar adalah seorang gembong dan tokoh yang diagung-agungkan di dalam Barisan Tani Indonesia (BTI).

Di sana mereka dibantai habis-habisan. Dalam buku yang sama disebutkan bahwa dinding rumah Mangun Lehar berubah menjadi warna merah karena cipratan darah.

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015) karya Anab Afifi dan Thowaf Zuharon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x