Soeprapto Salah Satu Pimpinan TRIP Diberondong Peluru PKI pada 28 September 1948

- 28 September 2022, 08:30 WIB
Ilustrasi. Soeprapto Salah Satu Pimpinan TRIP Diberondong Peluru PKI pada 28 September 1948
Ilustrasi. Soeprapto Salah Satu Pimpinan TRIP Diberondong Peluru PKI pada 28 September 1948 /dok. TV One/

PORTAL MAJALENGKA - Soeprapto saat kejadian berdarah yang dilakukan PKI di Madiun masih mengenyam bangku SMP.

Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Madiun adalah tempat Soeprapto belajar dan menjadi markas utama TRIP yang kemudian menjadi salah satu markas utama penolak gerakan PKI.

Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) kala itu sempat diserang dan dilucuti PKI seperti halnya markas tentara lainnya di Madiun.

Baca Juga: WOW! Ranking FIFA Timnas Indonesia Naik Usai Kembali Kalahkan Curacao

Dilansir dari buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015:107), Soeprapto sebagai salah satu pimpinan TRIP sempat ditahan, disiksa, dan diberondong peluru oleh PKI.

24 September 1948, TRIP melakukan aksi demonstrasi dengan menyebar pamflet anti Muso dengan PKI-nya serta menggerakkan sekitar 6000 pelajar.

Dengan banyaknya relawan pelajar yang menyebarkan pamflet, maka seluruh penjuru Madiun sudah dipenuhi kertas-kertas tersebut.

Baca Juga: Kemenag Luncurkan Logo Hari Santri Nasional 2022, Download di Sini

Begitu juga dengan wilayah Magetan, Soeprapto dan kawan-kawannya mengajak semua orang terutama pelajar untuk ikut menyuarakan anti Muso dan PKI.

Dengan situasi demikian, maka PKI terus menekan TRIP hingga berujung penyerangan dan penangkapan terhadap 7 orang termasuk Soeprapto.

Soeprapto dan 6 kawannya digelandang ke Desa Kresek, Kecamatan Wungu. Di sanalah mereka disiksa berhari-hari agar mereka mau bergabung dengan PKI.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Kemenangan Timnas Indonesia atas Curacao, Nomor 4 Bikin Jengkel Supporter Garuda

Masa muda Soeprapto dan 6 kawannya yang setia kepada Republik Indonesia tak ingin mengikuti langkah Muso untuk tergabung dalam Republik Soviet Indonesia dengan PKI-nya.

Sampai akhirnya tibalah hari di mana mereka bertujuh diberondong peluru oleh PKI karena adanya serangan dari pasukan Siliwangi.

Beberapa saat sebelum tentara Siliwangi datang, 28 September 1948, anggota PKI berusaha melarikan diri yang sebelumnya memberondong 7 tahanan dari TRIP dengan peluru.

Baca Juga: Sastro Glombroh, Sesepuh Desa Katikan Ngawi Korban Pembacokan hingga Tewas yang Dilakukan PKI

Kala Soeprapto diberondong tembakan, mereka dalam keadaan terikat, namun beruntung bagi Soeprapto, dia dengan spontan tiarap dan terlindungi di balik lesung tempat menumbuk padi.

Nasib malang bagi kawan-kawannya, mereka sudah tak bernyawa saat tentara Siliwangi datang dan menyelamatkan Soeprapto.

Salah satu kawan Soeprapto yang gugur oleh peluru PKI saat itu adalah Soetomo, seorang peraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di bidang olahraga lari cepat.

Baca Juga: Diwarnai Kartu Merah dan Debut Pemain Muda, Timnas Indonesia Kembali Taklukkan Curacao

Kini nama-nama mereka telah diabadikan di monumen peringatan perjuangan melawan PKI pemimpin TRIP SMPN 2 Madiun.

Itulah kisah Soeprapto salah satu pimpinan TRIP yang diberondong peluru PKI pada 28 September 1948.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x