Menteri Agama Terbitkan Surat Edaran Penyelenggaraan Ramadan dan Idul Fitri, Nomor 11 Perlu Diperhatikan

- 31 Maret 2022, 21:40 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumasmengeluarkan surat edaran terkait ibadah Ramadan dan Idul Fitri.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumasmengeluarkan surat edaran terkait ibadah Ramadan dan Idul Fitri. /Tangkapan Layar IG/@gusyaqut

PORTAL MAJALENGKA – Menyambut bulan Ramadan 1443 H, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan Surat Edaran Nomor SE 08 Tahun 2022, Selasa 29 Maret 2022.

Melalui surat edaran tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap dapat terwujud rasa aman, nyaman, dan khusyuk bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah di masa pandemi.

Berikut ketentuan dalam Surat Edaran Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1443 H, yang ditandatangani Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas:

Baca Juga: DUKUNG MENAG GUS YAQUT, PCNU Sewilayah Cirebon Buat Pernyataan Sikap Tentang Pengeras Suara di Masjid

1. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Idul Fitri sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

2. Umat Islam dianjurkan mengisi dan meningkatkan amalan pada bulan Ramadan, seperti salat tarawih, iktikaf, tadarus Alquran, pengajian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

3. Dalam penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri, pengurus dan pengelola masjid/musala memperhatikan Surat Edaran Menteri Agama mengenai pelaksanaan kegiatan peribadatan/keagamaan di tempat ibadah pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat sesuai dengan status level wilayah masing-masing dan menerapkan protokol kesehatan.

4. Pengurus dan pengelola masjid/musala sebagaimana dimaksud pada angka 3 wajib menunjuk petugas yang memastikan sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan kepada seluruh jemaah.

Baca Juga: Warga NU Ciayumajakuning Jangan Terprovokasi Perihal SE Menteri Agama yang Mengatur TOA Masjid

5. Pejabat dan Aparatur Sipil Negara dilarang mengadakan atau menghadiri kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri.

6. Masyarakat yang mengadakan kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri harus memperhatikan protokol kesehatan.

7. Vaksinasi Covid-19 dapat dilakukan di bulan Ramadan dengan mengikuti panduan kesehatan.

8. Kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat maal, zakat fitrah, infak, dan sedekah oleh Badan Amil Zakat Nasional, Lembaga Amil Zakat, dan masyarakat dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

9. Para mubaligh/penceramah agama diharapkan berperan memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, persatuan, kerukunan, kemaslahatan umat, dan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui materi dan bahasa dakwah yang bijak dan santun sesuai dengan tuntunan Alquran dan Sunah, serta tidak mempertentangkan masalah khilafiyah.

10. Masyarakat diimbau untuk mengumandangkan takbir pada malam Idul Fitri Tahun 1443 H/2022 M di masjid/musala atau rumah masing-masing.

Baca Juga: Peringati Harlah ke-62 Tahun, PMII Jadikan 3 Landasan Ini sebagai Pijakan

11. Penggunaan pengeras suara mengacu pada Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

12. Salat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H/2022 M dapat dilaksanakan di masjid atau di lapangan terbuka dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Menag juga berterima kasih kepada Presiden yang telah menyetujui SE (Surta Edaran) tersebut. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x