Hoaks Omicron Terus Beredar, Masyarakat Harus Bijak Memilah Informasi

- 10 Desember 2021, 10:00 WIB
Juru Bicara (Jubir) Kominfo Dedy Permadi. /Jurnal Soreang/Kominfo/
Juru Bicara (Jubir) Kominfo Dedy Permadi. /Jurnal Soreang/Kominfo/ /

Baca Juga: KEBIRI SAJA Tidak Cukup, Predator Seks Terhadap 12 Santriwati Suruh Anak-anak Korban Jadi Pengumpul Sumbangan

Angka ini sedikit lebih kecil dibandingkan minggu sebelumnya, di mana terdapat total pertambahan 18 isu di 88 unggahan media sosial. Untuk perbandingan angka selengkapnya adalah sebagai berikut :

  • Isu hoaks COVID-19 di minggu ini terdapat pertambahan sejumlah 10 isu dan 34 unggahan, sedangkan minggu sebelumnya, pertambahan yang ada adalah 11 isu dan 32 unggahan hoaks.
  • Isu hoaks vaksinasi COVID-19, pada minggu ini bertambah 7 isu dan 13 unggahan hoaks. Di minggu sebelumnya, pertambahan isu ini adalah sebanyak 6 isu dan 27 unggahan.
  • Sedangkan untuk hoaks PPKM tidak ada pertambahan isu minggu ini, namun terdapat
    pertambahan unggahan sebanyak 27 hoaks. Tercatat pada minggu lalu, adanya penambahan 1 isu dan 29 unggahan hoaks.

Baca Juga: Pilu, Ini Alasan Rizky DA Gugat Cerai Nadya Mustika Rahayu, Warganet Geram

Dari 17 isu hoaks seputar COVID-19 yang beredar selama seminggu terakhir, ujar Dedy, terdapat beberapa contoh hoaks dan disinformasi yang perlu ditangkal bersama.

Pertama, pada 2 desember tersebar hoaks melalui sebuah gambar tangkapan layar pada situs WHO yang menunjukkan bahwa varian Omicron terdaftar pada November 2020 dan bukan varian COVID- 19 terbaru.

Kedua, pada 3 Desember beredar hoaks melalui sebuah video di media sosial yang mengklaim bahwa penyintas COVID-19 tidak perlu di vaksin karena memiliki kekebalan natural.

Ketiga, pada hari yang sama, telah beredar disinformasi di media sosial sebuah poster film berjudul The Omicron yang diklaim tayang pada tahun 1963.

Baca Juga: Sedang Berlangsung Timnas Indonesia vs Kamboja di Piala AFF, Garuda Sementara Unggul 4-2

Keempat, pada 4 Desember beredar disinformasi postingan di media sosial yang membagikan daftar dugaan gejala virus Corona varian Omicron dan menyiratkan bahwa gejala tersebut sebenarnya adalah komplikasi dari vaksin COVID-19.

Kelima, pada hari yang sama beredar juga hoaks di media sosial bahwa varian baru Omicron telah dijadwalkan oleh WHO melalui tabel abjad Omicron dengan keterangan bulan Mei 2022.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah