Dia mengatakan, gerakan-gerakan politik itu tidak mungkin dilakukan oleh orang NU. Sebab, NU punya pengalaman pahit saat Gus Dur dilengserkan dari jabatannya sebagai presiden di tengah jalan. Peristiwa pelengseran Gus Dur 23 Juli 2001 silam, kata dia, merupakan pengalaman pahit bagi warga NU.
"Peristiwa pelengseran itu catatan yang sangat pahit bagi NU yang tidak mungkin warga NU akan melakukan itu. Hanya 23 bulan Gus Dur terus dilengserkan. Itu pelajaran bagi kita. Kita tidak akan melakukan itu kecuali ada pelanggaran yg jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila dan sebagainya," kata Komisaris PT KAI itu.
Baca Juga: PBNU Tegaskan Vaksinasi Hukumnya Wajib pada Kondisi Darurat
Karena itu, kata dia, di tengah kesulitan berat yang dialami pemerintah saat ini, tujuan-tujuan politis harus dikesampingkan. Partai koalisi maupun partai oposisi di DPR juga harus bergandengan tangan menghadapi wabah pandemi saat ini. Saatnya kesatuan nasional dikedepankan menghadapi situasi sulit saat ini.
"Karena tidak mungkin hanya satu pihak (menghadapi pandemi). Jangan sampai malah ini dibikin kesempatan untuk tujuan-tujuan target politik. Tidak etis. Tidak berakhlak, tidak berfatsun, tidak bermoral orang yang melakukan agenda-agenda politik itu di saat-saat yang sangat gawat ini," katanya.***