Sepatu Kordinator Pungli di JICT Tanjung Priok Seharga Rp2,7 Juta, Akhirnya Dikarungi

- 13 Juni 2021, 13:00 WIB
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Utara meringkus 49 preman pelaku pungutan liar (pungli) terhadap sopir truk kontainer yang terjadi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Utara meringkus 49 preman pelaku pungutan liar (pungli) terhadap sopir truk kontainer yang terjadi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara /HumasPolri

PORTAL MAJALENGKA -- Kehidupan para terduga preman yang melakukan pungutan laiar (pungli) terhadap sopir-sopir kontainer di JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara, sekilas menggiurkan.

Betapa tidak, seorang lelaki yang diduga merupakan koordinator pungli di JICT Tanjung Priok baru saja membeli sepatu seharga Rp2,7 juta.

Identitas koordinator pungli di JICTTanjung Priok itu berinisial AZA. Ia akhirnya diamankan Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat malam, 11 Juni 2021.

Baca Juga: Setelah Ditelpon Jokowi, Kapolri: Preman Segera Bersihkan, Tangkap dan Tuntaskan!

Dari tersangka, polisi menyita uang tunai sebanyak Rp600 ribu yang diakui sebagai hasil tindakan pungli di JICT dalam sehari.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis menguraikan, anggotanya yang melakukan penangkapan juga mengamankan sepasang sepatu yang dibeli dari hasil uang pungli di JICT Tanjung Priok.

"Satu buah sepatu bola merek Adidas berwarna hitam hasil pembelian dari uang pungli senilai Rp2.700.000," papar Putu Kholis, Sabtu 12 Juni 2021.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Singgung Masalah Pungli: Di Priok Itu Kecil

Selain untuk membeli sepatu, dalam pemeriksaan polisi, AZA mengaku hasil pungli yang dilakukannya dipergunakan untuk keperluan sehari-hari.

Tindakan tegas terhadap para preman pungli di JICT Tanjung Priok sedang gencar dilakukan Kepolisian. Tindakan dilakukan setelah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan agar jajaran polda maupun polres membasmi para preman yang kerap meresahkan.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendapat telepon dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar menuntaskan maslalah preman. Kapolri ditelepon setelah Jokowi sebagai kepala negara berdialog dan mendengar keluhan para sopir kontainer di JICT Tanjung Priok.

Baca Juga: Masih Perlukah Satgas Saber Pungli? Ini Kata Mahfud MD

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengungkapkan, pemberantasan premanisme tidak hanya dilakukan di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Melainkan meluas ke seluruh wilayah Indonesia.

"Asops Kapolri akhirnya memberikan instruksi, memberikan arahan kepada seluruh jajaran di seluruh Indonesia untuk melakukan operasi terhadap premanisme," jelasnya, dikutip dari pmjnews.com.

Dari wilayah Tanjung Priok Jakarta Utara, menurut Argo, kepolisian telah menggelandang 49 orang yang diduga melakukan pungli.

Baca Juga: Pelabuhan Patimban Bakal Bersinergi dengan Tanjung Priok

Dari setiap sopir kontainer, para preman meminta uang tip sebesar Rp10 ribu hingga Rp20 ribu.

Menurutnya, tidak tertutup kemungkinan praktik premanisme juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Karena itu Argo berharap setiap polda bereaksi dengan turut membersihkan wilayahnya dari aksi premanisme yang merugikan masyarakat.

Dalam upaya menggulung premanisme, lanjut Argo, kepolisian akan menggandeng Babinsa dan Babinkamtibmas serta polsek untuk melakukan edukasi kepada para terduga preman.

Baca Juga: Tukang Parkir Berpenampilan Preman Aniaya Mekanik Mesin ATM Gara-gara Enggan Bayar Parkir

Jika edukasi tidak berhasil, barulah aksi tegas dilakukan terhadap setiap orang yang melakukan praktik premanisme.***

Editor: Husain Ali

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah