PORTAL MAJALENGKA -- Korupsi era Reformasi lebih edan-edanan ketimbang ketika zaman Orba (Orde Baru). Padahal reformasi bergulir dengan cita-cita membersihkan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang dituding marak di masa kepemimpinan Presiden Soeharto.
Beda paling mencolok praktik korupsi zaman reformasi dan Orba, diungkap Menko Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam), Mahfud MD, dalam acara dialog dengan akademisi Universitas Gajah Mada (UGM), Sabtu 5 Juni 2021.
Dijelaskan Mahfud MD, di zaman Orba korupsi berlangsung setelah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) disahkan. Ironisnya, di era Reformasi APBN belum jadi sudah dikorupsi.
Baca Juga: Innalillahi, Mantan Menlu Mochtar Kusumaatmadja Meninggal Dunia
"Dulu korupsi, itu Pak Harto buat APBN tak pernah dipersoalkan sekarang sebelum jadi (APBN) itu sudah dikorupsi," jelas Mahfud, dikutip dari Antara.
Mahfud mencontohkan perbuatan dua perempuan dari partai berbeda yang pergi ke daerah-daerah dan menawarkan apakah akan membangun rumah sakit.
Untungnya, lanjut Mahfud, terhadap praktik serupa Universitas Gajah Mada tidak tergiur tawaran yang berpotensi menimbulkan korupsi tersebut.
Baca Juga: 313.200 Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Bio Farma Bandung Dikawal Kodam Jaya
Menko Polhukam juga membeberkan bahwa zaman Orba memang praktik KKN terjadi. Namun di masa kepemimpinan Soeharto tersebut, DPR-hakim-kepala daerah tidak berani ikut-ikutan korupsi.