Delapan Juta Dosis Vaksin Tahap 13 Tiba, Vaksinasi Diharapkan Sesuai Target

- 26 Mei 2021, 09:33 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi Menkominfo Johnny G. Plate dan Wamenkes Dante Saksono Harbuwono memberikan keterangan pers terkait kedatangan vaksin, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa25 Mei 2021.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi Menkominfo Johnny G. Plate dan Wamenkes Dante Saksono Harbuwono memberikan keterangan pers terkait kedatangan vaksin, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa25 Mei 2021. /KPCPEN


PORTAL MAJALENGKA - Indonesia menerima kedatangan sejumlah vaksin tahap ke-13. Kali ini tiba 8 juta dosis Sinovac dalam bentuk bulk.

Kedatangan ini membuat jumlah vaksin yang telah diterima Indonesia menjadi 83,9 juta dosis, kombinasi antara vaksin jadi dan bulk.

Khusus vaksin bulk, diolah lebih lanjut oleh Bio Farma untuk menjadi vaksin jadi yang siap
didistribusikan dan digunakan dalam program vaksinasi COVID-19.

Baca Juga: BI Berencana Terbitkan Mata Uang Rupiah Digital Sebagai Alat Pembayaran yang Sah

"Pemerintah selalu menjaga ketersediaan stok vaksin agar pelaksanaan vaksinasi sesuai
dengan target tahapan yang telah ditetapkan," kata Menko Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (25/5/2021).

Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika
(Menkominfo) Johnny G. Plate, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, dan Juru Bicara
Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito.

Dia juga memastikan, pemerintah selalu menjamin keamanan (safety), mutu (quality), dan
khasiat (efficacy). Sehingga tidak perlu ada keraguan bagi masyarakat dalam menerima vaksin.

Baca Juga: Nenah Arsinah, PMI Asal Majalengka Terancam Hukuman Mati di Uni Emirat Arab Terkait Dugaan Pembunuhan

Vaksin yang disediakan di Indonesia melalui proses evaluasi oleh Badan POM yang sudah
mendapat pertimbangan dari ITAGI, WHO, dan para ahli.

"Presiden Joko Widodo menyebut vaksinasi COVID-19 adalah merupakan game changer, yaitu salah satu langkah krusial yang menentukan kesuksesan kita untuk mengakhiri pandemi ini," ujar Airlangga.

Untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok, menurut Airlangga, dibutuhkan 70% penduduk atau sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia perlu divaksinasi.

Baca Juga: Hore! Pemkot Cirebon Sediakan Tes Antigen Gratis di Seluruh Puskesmas Kota Cirebon

Di tahap pertama dengan target sasaran SDM Kesehatan dan Tahapan Kedua adalah untuk
Lansia dan Petugas Publik adalah total sekitar 40 juta jiwa. Realisasi pelaksanaan vaksinasi
sampai hari ini adalah sekitar 25,2 juta.

Rinciannya tahap I bagi SDM Kesehatan: vaksinasi dosis I lebih 1,5 juta jiwa, dosis II lebih 1,4 juta jiwa. Tahap II bagi Lansia: vaksinasi dosis I lebih 3,1 juta jiwa, dosis II lebih 2,1 juta jiwa. Tahap II bagi Petugas Publik: vaksinasi dosis I lebih 10,4 juta jiwa, dosis II lebih 6,5 juta jiwa. "Pelaksanaan Vaksinasi perlu dipercepat," katanya.

Dalam rangka percepatan tercapainya herd immunity, Airlangga menambahkan, pemerintah
segera memulai vaksinasi tahap ketiga yaitu bagi masyarakat rentan dengan dengan beberapa kriteria yang diperhatikan seperti aspek geospasial dengan angka kejadian COVID-19 yang tinggi/zona merah; dan aspek sosial ekonomi.

Baca Juga: Waspada, BMKG Prediksi Potensi Banjir Rob Saat Fenomena Super Blood Moon

Dia juga mengatakan, pemerintah sangat menyambut baik dan mendukung pelaksanaan
program vaksinasi Gotong Royong yang digagas pengusaha melalui Kamar Dagang Indonesia
(KADIN).

Berjalan paralel dengan program vaksinasi pemerintah, program vaksinasi Gotong
Royong yang juga gratis karena dibiayai perusahaan dan menggunakan merek vaksin yang
berbeda ini, akan mempercepat terbangunnya herd immunity di Indonesia.

Mulai 18 Mei 2021 sudah dilaksanakan Vaksinasi Gotong Royong menggunakan Vaksin Sinopharm untuk 21.616 karyawan dari 27 Perusahaan dan 18 fasilitas kesehatan yang berlokasi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Kepulauan Riau, dan Maluku.

Baca Juga: Terungkap, Uang Palsu di Indramayu Rp1 Miliar Dijual Rp5 Juta, Sejak Januari Cetak Rp24 Miliar

Masih menurut Airlangga, pemerintah akan berupaya keras untuk suksesnya vaksinasi di
Indonesia, namun kunci dari keberhasilannya adalah harus didukung oleh semua pihak, semua komponen masyarakat dari seluruh bagian Indonesia. Dan tentunya dengan tetap harus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

"Vaksinasi COVID-19 dan kedisiplinan masyarakat harus dilaksanakan secara bersama,"
tegasnya.

Dikatakannya, pemerintah akan terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Baca Juga: Hukum dan Niat Serta Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

Pemerintah terus mengintensifkan penerapan 3T, testing, tracing, dan treatment sebagai bagian dari upaya keras dalam menangani pandemi COVID-19.

Airlangga juga mengingatkan, kewaspadaan semua pihak tidak boleh mengendur terutama
setelah liburan Idul Fitri kemarin dan jangan sampai terjadi pandemi gelombang ke-2 dan
bahkan ke-3 yang dialami negara lain terutama India.

Dia juga berharap, kerja sama yang baik dari semua pihak dalam penanggulangan pandemi
COVID-19 khususnya program vaksinasi dapat terus dikembangkan.

Baca Juga: Hukum dan Niat Serta Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

"Sehingga bangsa kita berhasil mengendalikan pandemi COVID-19 dan memulihkan perekonomian nasional," ujar Airlangga.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah