UPDATE, 124 Korban Bencana Alam NTT Meninggal, 74 Orang Masih Hilang

- 7 April 2021, 18:27 WIB
Dokumentasi: Banjir bandang melanda wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Dokumentasi: Banjir bandang melanda wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. /Antara/Handout

PORTAL MAJALENGKA - Korban bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebabkan 124 orang meninggal dunia per pukul 14.00 WIB, Rabu, 7 April 2021. Bencana alam NTT tersebut akibat gelombang Siklon Tropis Seroja yang terjadi pada Mingu, 4 April 2021.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati merincikan bencana alam NTT menyebabkan kematian 67 orang di Kabupaten Flores Timur.

Kemudian 20 orang di Kabupaten Lembata, 21 orang di Kabupaten Alor, tiga orang di Kabupaten Malaka, dua orang di Kabupaten Sabu Raijua. Serta masing-masing satu orang di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, dan Kabupaten Ende.

Baca Juga: Lewat Jaksa Menyapa, Kejari Majalengka Ikut Andil Sukseskan Pilkades Serentak 2021

Baca Juga: Standar Prosedur Salat Tarawih di Tengah Pandemi Harus Disosialisasikan Segera

Korban meninggal dalam peristiwa bencana alam NTT tersebut akan terus bertambah. Saat ini petugas gabungan bersama masyarakat sekitar masih melakukan evakuasi para korban. 

"Sekali lagi, data sangat dinamis dan akan terus kami update (perbarui)," kata dia seperti dikutip dari Antara, Rabu, 7 April 2021.

Selain itu, menurut Raditya, masih ada 74 orang yang dilaporkan hilang akibat bencana alam NTT.

Baca Juga: Penanganan Korban Bencana NTT, Obat-obatan Cukup tapi Kekurangan Tenaga Dokter

Baca Juga: Biaya Haji Tahun Ini Diproyeksi Naik Rp9,1 Juta Per Orang

Banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang terjadi akibat Siklon Tropis Seroja juga menyebabkan 129 orang terluka. Serta memaksa 13.230 warga mengungsi.

Di wilayah NTT, Siklon Tropis Seroja menyebabkan angin kencang, tanah longsor, banjir, dan gelombang pasang di Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Ende, Sabu Raijua, Alor, Kupang, Belu, dan Timor Tengah Utara serta Kota Kupang.

"Pemerintah pusat dan Pemda NTT serta instansi terkait terus berupaya melakukan penanganan darurat," kata Raditya.

Baca Juga: Panglima TNI Perintahkan Prajurit TNI Lengkap dengan Alutsista Turun Bantu Korban Bencana NTT

Baca Juga: Warga Pesisir Pantai Diminta Waspada Gelombang Ekstrem Dampak Siklon Seroja

Ia juga menyampaikan bahwa Siklon Tropis Seroja diperkirakan sudah berada di wilayah Samudera Hindia di sebelah barat dari Australia dan selatan dari Indonesia.

"Kecepatan angin dapat mencapai 83 km per jam. Siklon terus bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan pergerakan 24 km per jam dengan kekuatan tetap selama 24 jam ke depan," katanya.

Menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Rabu, 7 April 2021, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi mengguyur wilayah Jawa bagian tengah hingga Bali dan Nusa Tenggara Barat.***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah