PORTAL MAJALENGKA - Penanganan korban banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kendala. Penyebabnya, persediaan alat berat terbatas.
Terbatasnya alat berat berdampak pada lambatnya pencarian korban banjir bandang Flores Timur. Hal itu disampaikan Camat Adonara Timur, Damianus Wuran.
Damianus mengatakan, petugas kesulitan melakukan pencarian korban banjir bandang di wilayah Waiwerang dan sekitarnya. Banjir bandang di Waiwerang dan sekitarnya merupakan salah satu dari dua titik bencana di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, pada Minggu (4/4) dini hari Wita.
Baca Juga: Pantau Pengamanan Gereja di Minggu Paskah, Kapolrestabes Makassar: Jemaat Jangan Khawatir
Baca Juga: Kabar Duka, Banjir Bandang Terjang Flores Timur, 23 Meninggal, 2 Orang Hilang
"Kita kesulitan alat berat sehingga pencarian korban jadi lambat. Karena alat berat yang ada saat ini sudah dievakuasi ke wilayah Kecamatan Ile Boleng yang juga terjadi banjir dan tanah longsor," katanya ketika dihubungi dari Kupang, Minggu, 4 April 2021, dilansir Antara.
Selain wilayah Waiwerang Kecamatan Adonara Timur, satu titik lain berupa banjir dan tanah longsor terjadi di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng.
Ia menjelaskan khusus pada bencana banjir bandang di wilayah Waiwerang dan Waiburak, jumlah korban yang teridentifikasi untuk sementara sebanyak 6 orang. Tiga orang ditemukan meninggal dan tiga lainnya masih dalam proses pencarian.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Imbau Pendakwah Tidak Ikut Arus Berpikir Sempit Sampaikan Ajaran Islam