Rumah Sakit Tambah Alokasi Kamar Pasien COVID-19 Hingga 40 Persen

- 28 Januari 2021, 06:00 WIB
Prof. Dr. Abdul Kadir, Rumah sakit Covid-19 siapkan ruang perawatan dan ICU lebih
Prof. Dr. Abdul Kadir, Rumah sakit Covid-19 siapkan ruang perawatan dan ICU lebih /kemkes.go.id/

PORTAL MAJALENGKA - Setelah libur panjang natal dan tahun baru yang lalu, terjadi kenaikan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Sejak awal pandemi hingga Kamis (26/1) jumlahnya menjadi 1.012.350 pasien. Dampaknya, Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Indonesia sudah mencapai 63,66 persen.

Secara nasional ketersediaan tempat tidur bagi pasien positif Covid-19 masih ada, hanya saja apabila dilihat secara kota per kota seperti di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, BOR telah mencapai di atas 80 persen.

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi, BPBD Klaten Imbau Warga KRB III Segera Turun

Mengatasi situasi tersebut, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun mengizinkan seluruh rumah sakit di Indonesia, termasuk rumah sakit swasta untuk membuka layanan pasien Covid-19 sejauh memenuhi standar Kemenkes dan memiliki sarana dan fasilitas memadai.

Sampai kini sudah tercatat lebih dari 1.600 rumah sakit yang membuka layanan bagi
pasien Covid-19.

Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Prof dr Abdul Kadir, PhD, Sp THT-KL(K), MARS, 
menyampaikan, khususnya di rumah sakit yang berada di zona merah, diinstruksikan untuk menambah atau mengalihfungsikan tempat tidur minimal 40 persen untuk ruang isolasi pasien Covid-19 dan 25 persen untuk ruang ICU.

Baca Juga: Termasuk Daerah Rawan Bencana, Komisi VIII DPR RI Kunjungan Kerja ke Majalengka

Untuk rumah sakit yang berada di zona kuning, diinstruksikan mengalih fungsikan tempat tidur sebanyak 30 persen dan ICU 20 persen.

"Untuk zona hijau, diharapkan mengalih fungsikan 25persen dan penambahan ICU 15 persen,” terangnya pada acara Dialog Produktif bertema Peningkatan Kapasitas Rumah Sakit Tangani Pasien Covid-19 yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu 27 Januari 2021.

Prof Abdul Kadir mengatakan peningkatan kapasitas perlu dilakukan seiring peningkatan pasien pasca libur natal dan tahun baru.

Baca Juga: Desakan Penerapan 'Lockdown' di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo: Tidak Semudah Itu

“Oleh karena itu kita menganjurkan agar semua rumah sakit sedapat mungkin mengantisipasi ini untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat kita,” tambahnya.

Efektivitas kebijakan ini secara umum menambah kapasitas dan kapabilitas rumah
sakit di seluruh Indonesia.

“Rumah sakit di bawah Kemenkes terjadi penambahan hampir 2.000 tempat tidur, atau peningkatan tempat tidur pasien Covid-19 dari 17 persen menjadi 38 persen dari semua rumah sakit tersebut,” tambah Prof. Abdul Kadir.

Baca Juga: Dapat Jatah 722 Ribu, Ini Prioritas Vaksinasi Covid-19 di Majalengka

Meski begitu, Prof Abdul Kadir mengatakan penambahan kapasitas ini tidak permanen, Dia
mengharapkan bahwa dalam waktu paling lama 1 bulan akan terjadi penurunan jumlah kasus positif usai lonjakan di awal tahun ini.

Pertamedika selaku perusahaan induk rumah sakit BUMN sudah mempelajari situasi
perkembangan kasus Covid-19 ini sejak Maret 2020.

“Antisipasi yang dilakukan Pertamedika adalah membuat permodelan setiap tiga bulan sekali, mulai dari penambahan tempat tidur dan penambahan ICU. Sehingga sejak November 2020 kita sudah memodelkan penambahan hingga Januari 2021 ini,” terang Dr.dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B, Sp.BTKV (K), MPH, Direktur Utama Pertamedika.

Baca Juga: Jangan Bebankan Pemkab, Pilkades Serentak Menjadi Beban Bersama Antara APBD Majalengka Dengan APBDes

Sejak bulan Maret 2020 rumah sakit di bawah Pertamedika telah mengalih fungsikan 30% tempat tidur untuk pasien Covid-19, dan ICU bertambah 25 persen.

“Jadi sekarang ini kami mengoperasionalkan lebih dari 3.450 ruangan isolasi pasien Covid-19 dan dan ICU Covid-19 sebanyak 512,” terang Dr Fathema.

Pertamedika juga bekerjasama dengan rumah sakit baru yang memiliki kapasitas namun belum beroperasional sepenuhnya dalam menangani pasien Covid-19.

Baca Juga: Jokowi Jalani Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua, Begini Pesannya

“Contoh kerjasama dengan RS Universitas Krida yang memberikan kontribusi penambahan 240 tempat tidur, dan ditambah 1.100 tempat tidur, safe house, dan hotel yang kami kelola untuk kasus ringan dan OTG,” tambah Dr Fathema.

Sejauh ini kewajiban Kemenkes kepada rumah sakit juga berjalan lancar. Prof. Abdul Kadir
menerangkan, pembayaran Kemenkes sejauh ini sudah melakukan pembayaran hampir Rp15 triliun kepada 1.683 rumah sakit.

Hal ini juga dibenarkan oleh Dr Fathema, secara umum pembayaran Kemenkes dan verifikasi BPJS cukup lancar. 50 persen biaya perawatan di depan oleh Kemenkes pada rumah sakit dilakukan dengan sangat baik.

Baca Juga: Ini Tren Dekorasi Pernikahan Pada 2021

Selanjutnya Dr Fathema optimistis bahwa tahun 2021 Indonesia berkesempatan pulih dengan cepat.

“Karena kita sudah masuk program vaksinasi ditambah 3M dan 3T sehingga kita bisa berlari mengambil kesempatan untuk memutus pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Prof. Abdul Kadir mengatakan, semua strategi mulai dari penegakan 3M dan 3T harus benar-benar dijalankan.

Baca Juga: Kota Bekasi Perpanjang PPKM Selama 30 Hari ke Depan

"Mudah-mudahan dengan program vaksinasi yang sedang kita lakukan melengkapi usaha kita dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 ini,” tutupnya.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x