Tak Mau Divaksin Akan Rugikan Diri Sendiri dan Orang Lain

- 9 Januari 2021, 14:00 WIB
Jokowi tegaskan lagi dirinya akan menerima vaksin pertama
Jokowi tegaskan lagi dirinya akan menerima vaksin pertama /Setkab

PORTAL MAJALENGKA - Presiden Jokowi menegaskan orang-orang yang tidak mau menjalani vaksinasi Covid-19 hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain.

"Di sini ada yang tidak mau divaksin? Ada? Semua ingin divaksin, syukur alhamdulillah karena kalau ada yang tidak mau divaksin tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga merugikan orang lain," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam acara Pemberian Bantuan Modal Kerja (BMK) kepada sekitar 60 orang pelaku usaha mikro dan kecil. Acara tersebut juga dihadiri Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Baca Juga: BPOM Pastikan Kualitas Vaksin Sinovac Terjaga Hingga ke Daerah

Para pelaku usaha yang mendengar pertanyaan Presiden Jokowi tersebut pun tidak ada yang mengangkat tangan.

"Vaksinasi itu seperti imunisasi anak-anak itu, kayak begitu saja," ucap Presiden menambahkan.

Presiden Jokowi menjelaskan vaksinasi dapat menjadi salah satu titik untuk menjadikan kondisi Indonesia kembali normal.

Baca Juga: Jadwal Liga Italia Malam ini dari Sabtu hingga Senin

"Satu titik kita akan kembali Insya Allah ke keadaan normal karena minggu depan vaksinasi akan dimulai. Saya yang nanti disuntik pertama, tes kemudian (menyusul divaksin) dokter, perawat selanjutnya masyarakat," ungkap Presiden.

Sebelumnya diberitakan Presiden Joko Widodo akan disuntik vaksin COVID-19 buatan Sinovac pada Rabu, 13 Januari 2021 bersama dengan para menteri bersama pejabat publik terkait lainnya.

"Januari akan disuntik sebanyak 5,8 juta (orang) tapi total nantinya yang disuntik 182 juta orang, dan dua kali disuntik berarti vaksinnya butuh 2 dikali 182 juta orang, hampir 400 juta dosis untuk kebutuhan vaksinnya," tutur Presiden.

Baca Juga: Menanti  Nakhoda Baru Indramayu

Meski vaksinasi secara bertahap akan dilakukan, tapi Presiden Jokowi mengingatkan bahwa keadaan belum dapat langsung normal.

"Minggu depan mulai vaksinasi, tapi keadaan belum bisa kembali langsung normal, karena itu saya titip ke bapak dan ibu sampaikan ke tetangga, keluarga dan teman, agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan habis berkegiatan, jaga jarak, harus disiplin, jangan ke tempat banyak orang berkerumun," ungkap Presiden.

Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa masyarakat perlu bersyukur Indonesia tidak sampai menerapkan karantina wilayah atau lockdown.

Baca Juga: Polisi Bakal Olah TKP Pembuatan Video Asusila Gisel di Hotel Kawasan Medan

"Alhamdulilah masih beruntung tidak sampai 'lockdown', kalau di negara lain seperti Eropa sampai ada 3 bulan 'lockdown' bahkan 3 hari yang lalu di London, Inggris 'lockdown' lagi, Bangkok juga 'lockdown', di Tokyo juga statusnya darurat, di sini walau aktivitas terbatas tapi masih berusaha meski dengan protokol kesehatan yang ketat jadi bapak ibu masih bisa berusaha," ujar Presiden menjelaskan.

Pemerintah diketahui sudah mengonfirmasi pemesanan 329,5 juta dosis vaksin COVID-19 dari berbagai produsen.

Baca Juga: Setiap Vaksin Covid-19 Punya Kode Sendiri Sesuai Pasien yang Disuntik

Pertama dari perusahaan farmasi Tiongkok Sinovac sebanyak 125,5 juta dosis; kedua dari pabrikan vaksin Amerika Serikat-Kanada Novavax sebesar 50 juta dosis; ketiga dari kerja sama multilateral WHO dan Aliansi Vaksin Dunia (Covax-GAVI) sebesar 50 juta dosis; keempat dari pabrikan Inggris AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis; dan kelima perusahaan farmasi gabungan Jerman dan Amerika Serikat Pfizer BioNTech sebesar 50 juta.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah