Vaksin Covid-19 Masih Menunggu Izin Sementara BPOM dan MUI

- 16 Desember 2020, 18:45 WIB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr.Siti Nadya Tarmizi
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr.Siti Nadya Tarmizi /ANTARA

PORTAL MAJALENGKA - Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah masih menunggu Emergency Use Authorization (EUA) atau izin sementara dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait penggunaan vaksin Sinovac.

"Masih menunggu persetujuan EUA dari BPOM dan sertifikasi kehalalan dari MUI," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Seperti diketahui sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Sinovac asal China tiba di Tanah Air pada Ahad (6/12) yang diangkut menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Baca Juga: Kasus Kecelakaan di Jalur Kereta Daop 3 Cirebon Turun

Izin EUA dibutuhkan untuk mengetahui keamanan penggunaan serta kehalalan dari vaksin produksi China tersebut.

Ia menerangkan izin EUA dari BPOM sebenarnya bisa berjalan secara paralel dengan sertifikasi halal yang akan dikeluarkan oleh MUI.

"Jadi ini sedang dikerjakan oleh BPOM dan MUI," ujar Siti Nadia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Umumkan Vaksin COVID-19 Gratis untuk Masyarakat

Apabila izin EUA dan sertifikasi halal dari BPOM dan MUI sudah keluar, maka vaksinasi pada masyarakat segera dilakukan.

Untuk memperlancar proses vaksinasi, pemerintah telah menyiapkan sebanyak 29 ribu vaksinator (pemberi vaksinasi) yang tersebar di sejumlah layanan kesehatan.

Lebih rinci, vaksinator tersebut akan disebar di 10.400 puskesmas, 2000 rumah sakit dan 49 kantor kesehatan pelabuhan di berbagai wilayah Tanah Air.

Baca Juga: Ridwan Kamil Serahkan Usulan Pembentukan Kabupaten Bogor Barat

Secara umum terdapat beberapa alasan pemilihan vaksin Sinovac yang akan disuntikkan pada masyarakat. Pertama, aman, bermutu dan memiliki efikasi tinggi.

Tidak hanya itu, sebelum memutuskan vaksin yang akan dipakai, pemerintah juga melakukan kajian dan masukan dari para ahli terutama penasehat imunisasi nasional atau Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Baca Juga: Atalia Kamil: Istri Bisa Jadi Benteng Pencegahan Korupsi di Keluarga

"Ini yang kemudian mengkaji berdasarkan literatur dan informasi-informasi yang tentunya saintifik dan Sinovac masuk dalam kriteria tersebut," katanya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x