Kenali Fenomena La Nina Beserta Dampaknya

11 November 2021, 23:12 WIB
Ilustrasi Fenomena La Nina. Kenali Fenomena La Nina Beserta Dampaknya /pixabay/

PORTAL MAJALENGKA - Akhir tahun ini cuaca buruk sedang tejadi di berbagai wilayah Indonesia akibat La Nina.

La Nina adalah fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin dan mengalami curah hujan yang lebih tinggi.

La Nina berasal dari bahasa Spanyol yang berarti anak perempuan. Dalam Klimatologi, La Nina adalah fenomena alam di mana ketika Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan hingga di bawah suhu normal.

Baca Juga: BNPB Siap Siaga Antisipasi Dampak La Nina yang Mengancam Indonesia

La Nina terjadi apabila angin berhembus air hangat permukaan laut dari Amerika Selatan ke arah barat menuju Indonesia. Sehingga air dingin naik ke permukaan.

Proses penghangatan perairan Indonesia mendorong pembentukan awan yang berlebih. Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan curah hujan yang cukup signifikan.

Dampak La Nina di Indonesia

La Nina umumnya akan berdampak curah hujan tinggi dan berisiko meningkatnya peluang bencana hidrometeorologi akibat curah hujan tinggi. Seperti longsor, banjir, banjir bandang, pohon tumbang, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Waspada Bencana Hidrometeorologi, Curah Hujan Akan Meningkat di Akhir Tahun Dampak La Nina

Pada tahun ini aktivitas La Nina bersamaan dengan terjadinya MJO (Madden Julian Oscillation) atau bisa disebut penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur. Sehingga akan terjadi penguatan curah hujan di fase awal La Nina.

Ada beberapa potensi terjadinya bencana alam akibat dari La Nina dan MJO, yaitu, hujan disertai petir, banjir, angin kencandxg, banjir bandang, hingga tanah longsor.

Pada November hingga Februari kisaran terjadinya La Nina. Dari hasil kajian BMKG menunjukkan curah hujan pun meningkat pada November hingga Februari mendatang.

Baca Juga: PUBG New State Mobile Belum Sehari Rilis Sudah 1 Juta Lebih yang Download, 211 Ribu Ulasan

Oleh sebab itu, BMKG mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan hati-hati dengan hadirnya La Nina. Dengan potensi curah hujan tinggi dan bisa memicu bencana hidrometeorologi.

Lebih khususnya pada wilayah-wilayah bagian Selatan seperti Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada bencana, waspada dampak di sektor pertanian, perhubungan, dan perikanan, masyarakat juga diimbau untuk meminimalisaai alih fungsi lahan.

Baca Juga: Pelaksanaan SKB CPNS 2021 Mulai 15 November, Simak Ketentuannya

Meminimalisasi penebangan liar, petani dan peternak diharapkan mempersiapkan asuransi, serta mencegah klaster Covid-19 di pengungsian dengan selalu terapkan protokol kesehatan.

Selain itu diharapkan pemerintah daerah juga dapat terus memberikan informasi cuaca setiap harinya sesuai dengan laporan dari BMKG.

Penanganan dan pencegahan dalam menghadapi La Nina perlu kerja sama dari berbagai sektor. Selain masyarakat, sektor pemerintahan pun perlu siaga akan datangnya La Nina.

Baca Juga: Lowongan Kerja PT Indonesia G-Shank Precision untuk Posisi Supervisor Quality Control

Adapun yang bosa dilakukan sektor pemerintahan yaitu:

1. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat segera mengosongkan 205 bendungan yang memiliki volume tampung 4,7 miliar meter kubik untuk mengantisipasi adanya peningkatan volume air.

2. Pemerintah daerah diharapkan mengambil langkah siaga dan skap mitigasi potensi bencana hidrometeorologi dampak La Nina di wilayahnya masing-masing.

Baca Juga: Tips Belanja Online Melalui Media Sosial Agar Tidak Tertipu, Simak Baik-baik

3. Kemensos, BNPB, dan lembaga pemerintahan yang berkaitan dengan hal tersebut diminta agar melakukan dan mulai menyiapkan langkah antisipasi.***

Editor: Husain Ali

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler