Puncaknya Desember, Efek La Nina Mulai Oktober

- 14 Oktober 2020, 07:45 WIB
Ilustrasi dampak La Nina. Efek La Nina diperkirakan puncaknya Desember-Januari
Ilustrasi dampak La Nina. Efek La Nina diperkirakan puncaknya Desember-Januari /PIXABAY/David Mark

PORTAL MAJALENGKA - La Nina merupakan fenomena alam yang terjadi karena meningkatnya suhu permukaan Samudera Pasifik timur dan tengah, kemudian menyebabkan peningkatan suhu kelembapan pada atmosfer di atas perairan.

Hal itu mengakibatkan pembentukan awan dan meningkatkan curah hujan di kawasan tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan perlu kewaspadaan tinggi mengantisipasi bencana alam karena puncak fenomena La Nina di Indonesia akan terjadi di Desember 2020-Januari 2021, yang berbarengan dengan musim hujan di Januari-Februari 2021.

Baca Juga: Efek La Nina, Siap-siap Hujan Oktober-November

“La Nina puncaknya Desember 2020. Sehingga kita perlu mewaspadai puncak La Nina dan musim hujan dalam kisaran Desember-Januari-Februari,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai rapat terbatas virtual yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.

Meskipun puncaknya baru terjadi di Desember 2020, kata dia, namun La Nina yang mengakibatkan curah hujan tinggi itu sudah terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia pada Oktober 2020 ini.

BMKG memperkirakan dampak La Nina di Oktober 2020 akan menerpa hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera dan Papua bagian timur.

Baca Juga: Selain Fokus Covid-19, DKI Waspada La Nina

Namun meskipun tanpa La Nina, Sumatera sudah mengalami curah hujan tinggi karena kondisi topografi lokal.

Halaman:

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x