Daerah Kekurangan Vaksin, Istri Mantan Gubernur Jabar Dorong Indonesia Cari yang Gratisan

9 Agustus 2021, 07:30 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani. /Foto : Jaka/Man

PORTAL MAJALENGKA - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher yang juga istri mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mendorong agar pemerintah bekerja lebih keras untuk mencukupi kebutuhan vaksin Covid-19.

“Lakukan percepatan pengadaan vaksin, antara lain melalui skema vaksin hibah dari WHO atau negara sahabat lainnya. Optimalkan peran sebagai anggota Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) agar lebih banyak mendapatkan stok vaksin gratis," kata Netty, dilansir dari portal milik DPR RI, Senin 9 Agustus 2021.

Politisi F-PKS itu juga mendorong agar pemerintah meningkatkan kapasitas produksi vaksin dalam negeri dengan mengolah vaksin bentuk bulk.

Baca Juga: Dilarang Minum Susu Setelah Minum Obat, Mitos atau Fakta, Begini Penjelasannya

Selain berupaya mendatangkan vaksin dari luar negeri, Netty juga mendorong agar pemerintah menggenjot industri farmasi dalam negeri agar meningkatkan kapasitas produsi.

"Agar vaksin dalam bentuk bulk bisa segera diolah menjadi vaksin siap suntik,” tambahnya.

Upaya-upaya itu perlu segera dilakukan pemerintah, karena menurut Netty, saat ini sejumlah daerah mulai mengeluhkan kekurangan stok vaksin yang dibutuhkan dalam vaksinasi nasional Covid-19.

Baca Juga: Menyesal Baru Tahu, Daun Pandan Mengontrol Kadar Gula Darah dan Mengatasi Susah Tidur

"Bagaimana pemerintah mewujudkan target 3-5 juta dosis suntikan per hari, jika stok vaksin kurang? Bahkan beberapa daerah sudah mengeluhkan kekosongan vaksin. Jangan sampai kekosongan vaksin menjadi hambatan dalam percepatan herd immunity," kata Netty dalam rilis baru-baru ini.

Terkait kekurangan vaksin di daerah-daerah, Netty minta pemerintah memeriksa distribusi vaksin. Hal itu menurutnya harus dilakukan untuk memastikan tidak terjadi penyalahgunaan distribusi vaksin di lapangan.

Menurutnya distribusi vaksin harus berbasis risiko dan target prioritas kesehatan masyarakat, bukan ekonomi maupun politik.

Baca Juga: Lebih 50 Juta Rakyat Indonesia Telah Divaksin, Percepatan Terus Dilakukan

Dia juga mengingatkan, peningkatan kasus positif Covid-19 tidak saja terjadi di Jawa dan Bali, tetapi juga di luar kedua pulau. Daerah-daerah itu, menurutnya, harus mendapat perhatian terkait distribusi vaksin.

"Saat ini daerah berisiko tinggi juga terjadi di luar Jawa- Bali. Memprihatinkan jika daerah-daerah tersebut kekurangan vaksin dan bahkan stoknya kosong," papar legislator dapil Jawa Barat VIII itu.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: dpr.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler