PORTAL MAJALENGKA - Tidak sedikit masyarakat yang beranggapan minum susu dilarang setelah minum obat, atau sebaliknya minum obat setelah minum susu, bahkan jangan minum obat pakai susu.
Sebab menurut informasi, obat yang bercampur susu di dalam perut akan menimbulkan komplikasi hingga menimbulkan rasa sakit yang menyiksa, bahkan mengancam nyawa.
Tapi ada juga yang beranggapan, susu mentralisir obat sehingga minum obat jadi tidak ada gunanya. Anggapan itu merupakan mitos ataukah fakta? Bagaimana penjelasannya?.
Baca Juga: Lebih 50 Juta Rakyat Indonesia Telah Divaksin, Percepatan Terus Dilakukan
Pada dasarnya, obat adalah racun, namun dibuat dengan kadar yang membuat obat tidak berbahaya bagi kesehatan bahkan mengatasi berbagai gangguan kesehatan.
Sementara itu susu memilik kemampuan menetralkan racun pada dosis tertentu. Karena itu minum obat menggunakan susu dapat menyebabkan kandungan obat dinetralisasi oleh susu.
"Karena itu disarankan agar ada jeda antara minum obat dengan minum susu minimal dua jam supaya efek obat dan proses penyerapannya di dalam tubuh dapat berlangsung efektif," tulis portal frisianflag.com, dilansir Senin 9 Agustus 2021.
Baca Juga: Percepatan Vaksinasi, Pemerintah Pastikan Ketersediaan Vaksin
Disebutkan pula, susu menetralisir obat dengan cara melapisi saluran cerna dan mengurangi absorpsi atau penyerapan antibiotik dalam tubuh.