Sesuai Target, Lebih dari 500 Ribu Nakes Telah Disuntik Vaksin Covid-19

1 Februari 2021, 19:26 WIB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi saat memberikan keterangan pers. / Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden/

PORTAL MAJALENGKA - Sesuai rencana, setelah vaksinasi perdana kepada Presiden Joko
Widodo pada Rabu (13/1), maka vaksinasi selanjutnya difokuskan bagi tenaga kesehatan,
sebagai kelompok prioritas yang rawan terpapar Covid-19.

Dalam kurun dua pekan sejak vaksinasi Covid-19 pertama kali, lebih dari 500 ribu tenaga kesehatan telah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Untuk mempercepat vaksinasi bagi tenaga kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
menggelar vaksinasi massal di sejumlah kota, yaitu Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, Semarang, Denpasar, dan Manado.

Baca Juga: PSDKP Amankan Dua Pelaku Pengeboman Ikan di Biak

Vaksinasi massal yang diadakan di Yogyakarta pada Kamis (28/1) diikuti oleh lebih dari 3.000 nakes dan diselenggarakan oleh RSUP Dr. Sardjito, sementara kegiatan yang sama digelar di 5 wilayah di Jakarta pada Minggu (31/1) menargetkan 1.000 nakes.

Pada Minggu (31/1), Kemenkes bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kota Surabaya menggelar vaksinasi serentak di Gedung Graha YKP dan diikuti 4.250 nakes dan 146 tenaga vaksinator.

Di saat yang sama, sebanyak 63 Puskesmas di Kota Surabaya juga memberikan pelayanan vaksinasi dengan target sasaran sebanyak 3.150 orang, menjadikan total peserta vaksinasi sekitar 7.000 orang.

Baca Juga: Tukang Parkir Berpenampilan Preman Aniaya Mekanik Mesin ATM Gara-gara Enggan Bayar Parkir

"Antusiasme lebih dari lima ratus ribu tenaga kesehatan, termasuk yang telah mengikuti kegiatan vaksinasi massal, menunjukkan respon yang sangat positif dari para nakes dalam mendukung program vaksinasi ini. Beberapa kendala teknis yang sempat muncul di awal-awal, tidak menyurutkan optimisme mereka terhadap keamanan dan manfaat vaksin dalam memberikan perlindungan terhadap Covid-19,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi.

Kegiatan vaksinasi massal akan berlangsung di kota-kota lain dengan jadwal sebagai berikut:

Baca Juga: Tukang Parkir Berpenampilan Preman Aniaya Mekanik Mesin ATM Gara-gara Enggan Bayar Parkir

  1. Makassar akan berlangsung 2 Februari 2021 di bawah koordinasi RS Wahidin.
  2. Semarang akan berlangsung pada 2 Februari 2021 di bawah koordinasi RSUP Dr.
    Kariadi.
  3. Bandung akan berlangsung pada 3 Februari 2021 di bawah koordinasi RS Hasan Sadikin.
  4. Denpasar akan berlangsung pada 4 Februari 2021 di bawah koordinasi RSUP Sanglah.
  5. Manado akan berlangsung pada 5 Februari 2021 di bawah koordinasi RSUP Kandou.

Melihat jumlah tenaga kesehatan yang telah ikut serta dalam program vaksinasi hingga minggu kedua ini, pemerintah optimistis target 1,5 juta tenaga kesehatan dapat tercapai paling lambat akhir Februari sesuai target.

Baca Juga: Herd Immunity Bisa Tercapai dengan Prokes dan Vaksinasi

“Dengan pengalaman puluhan tahun melakukan imunisasi, pemerintah siap menjalankan prosesi vaksinasi Covid-19 sesuai kerangka waktu dan target yang telah dicanangkan. Vaksinasi sangat penting dan memiliki manfaat yang lebih besar dibanding risikonya karena vaksin memiliki risiko efek samping yang rendah. Berdasarkan laporan dari Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), hingga saat ini, semua reaksi masih bersifat ringan dan tidak ada yang serius," ujar dr. Siti Nadia Tarmizi.

Lebih lanjut, dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa pentahapan dalam pemberian vaksin
Covid-19 dilakukan dengan memperhatikan roadmap organisasi kesehatan dunia (WHO) dan Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE).

Selain itu juga berdasarkan pada hasil kajian dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI).

Baca Juga: Vaksin Sinovac Punya Efikasi 65,3 Persen, Ini Penjelasannya!

"Setelah nakes, sasaran vaksinasi Covid-19 selanjutnya adalah para petugas pelayanan publik dan kelompok usia lanjut lebih dari 60 tahun," kata dr Siti Nadia Tarmizi.

Para petugas pelayanan publik terdiri dari anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya yang meliputi petugas di bandara/pelabuhan/stasiun/terminal, perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum.

"Kemudian tahap 3 menyasar masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi. Tahap 4 sasarannya adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin," jelas dr Siti Nadia Tarmizi.

Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Petani Kuningan Raup Keuntungan

Sementara itu, Arya Sinulingga, Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan
Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengapresiasi komitmen Kemenkes
dalam menyelenggarakan program vaksinasi.

Jumlah 1,5 juta tenaga kesehatan ini merupakan bagian dari total 181,5 juta penduduk yang
menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 dalam rangka membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.

"Vaksinasi Covid-19 yang sedang digencarkan oleh pemerintah bertujuan untuk
membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok. Ketika herd immunity terhadap Covid-19 telah terbentuk, maka anggota masyarakat yang tidak bisa menerima vaksin Covid-19 karena keterbatasan kondisi kesehatannya, bisa ikut terlindungi," ungkap Arya.

Baca Juga: Perikanan Tangkap Indramayu Sumbang 40 Persen Produksi Jawa Barat

Untuk menuju terbentuknya herd immunity, selain vaksinasi, protokol kesehatan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, dan Menjaga jarak) tetap harus dilakukan secara ketat.

"Karenanya, mari kita tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M. Baik yang sudah maupun belum divaksin, protokol kesehatan ini akan melindungi kita dan orang sekitar dari penularan Covid-19. Jangan sampai kita lengah, tetap disiplin dalam usaha kita bersama untuk menangani pandemi Covid-19," tutup Arya.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler