Namun, di semester ketiga, Luthfi memutuskan untuk bergabung dengan sebuah komunitas di universitasnya bernama Nanosatellite.
Baca Juga: Makanan yang Bikin Awet Muda, Baik untuk Kesehatan Kulit dan Antikanker
Luthfi bertanggung jawab sebagai Research Assistant yang melakukan beberapa penelitian terkait Sistem Tenaga Listrik (EPS). Tak disangka, seniornya pun mengenalkannya pada teknologi.
Teknologi memancing rasa penasaran seorang anak laki-laki yang memiliki hobi bermain game. Tanpa banyak pertimbangan, dia pikir dia harus mencari program pembelajaran terkait untuk berkembang.
Saat itu, ia menemukan Bangkit sebagai program pembelajaran yang andal. Dia sangat senang berpartisipasi dalam jalur Pengembangan Seluler tetapi tidak dapat melanjutkan dengan mendaftar.
Seorang siswa semester ketiga harus menunggu satu setengah tahun untuk mendapatkan status yang memenuhi syarat.
Sambil menunggu status yang memenuhi syarat, ia menghabiskan waktu memperdalam teknologi melalui tantangan coding dan acara Nanosatellite yang diikutinya. Ia juga menikmati diskusi dengan senior kampusnya mengenai prospek kariernya.
"Elektrikal dan teknologi menentukan kolaborasi yang hebat untuk dieksekusi. Listrik mengacu pada pembuatan perangkat dan sensor, sementara teknologi dapat mendukung algoritma lebih lanjut. Saya harus menguasainya dalam mewujudkan siklus kerja lengkap di dunia nyata," kata Luthfi.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Hari Ke-22 Ramadhan 1444 H Wilayah Cirebon, Bagaimana Jalankan Puasa Berkualitas?