Akibat tancapan tombak tersebut serta merta air sungai tersebut berubah menjadi panas dan dapat akan bagi prajurit Cirebon manakala menyeberanginya.
Kejadian tersebut mengundang marahnya pihak Cirebon, Nyimas Gandasari cepat bertindak dengan kesaktiannya ia mengencingi sungai tersebut.
Serta merta air sungai pun tidak berbahaya lagi walaupun airnya tetap panas, setelah kejadian itu Syekh magelung Sakti dan kawan-kawan serta prajuritnya berupaya mendekati kota Rajagaluh.
Rombongan kemudian berhenti di tepian kota Rajagaluh, membuat perlindungan sebagai tempat pengintaian.
Pada saat bersamaan Sunan Gunung Jati, mengutus pula Nyimas Ganda Sari ia ditugaskan untuk menggoda Prabu Cakraningrat dengan harapan Nyimas Gandasari dapat mengambil jimat bokormas sebagai jimat andalan kesaktian Prabu Cakraningrat.
Baca Juga: JOMBLO Banyak yang Datang ke sini, Ada Apa dengan Buyut Pelet di Majalengka
Saat mendekati wilayah Rajagaluh Nyimas Gandasari menyamar sebagai pengemis dan ia selamat luput dari pengawasan.
Prajurit Rajagaluh begitu masuk pinggiran kota Rajagaluh peran penyamarannya diubah menjadi Ronggeng keliling.
Gerak-gerik penyamaran Nyimas Gandasari tidak terlepas dari pengawasan dan pengintaian Syekh magelung Sakti dan kawan-kawan.