Baca Juga: 'KAMPUNG JIN' di Majalengka, Semua Penduduk Hidup Kaya Raya
"Eeeh...kalau begitu Ki Perwata ini minda" ucap Sultan.
Minda artinya pura-pura bodoh, karena menurut pendapat lain, Sultan sudah tahu tentang kesaktian Ki Perwata hingga ia diberikan sebuah benda pusaka oleh Sultan berupa tongkat.
Tongkat tersebut diberi nama tongkat Nagasari yang kini tidak diketahui keberadaan benda tersebut.
Sejak saat itulah, Ki Perwata disebut sebagai utusan dari Minda. Namun lama kelamaan kata minda berubah menjadi Mindi.
Sampai saat ini, ketika Kesultanan Cirebon mengadakan upacara Panjang Jimat, orang dari Desa Mindi tetap diundang untuk datang dan membawa benda peninggalan Kesultanan.
Desa Mindi termasuk ke dalam Kecamatan Leuwimunding, Majalengka, atau sebelah utara Kecamatan Rajagaluh.
Baca Juga: TEROR NYAMUK CHIKUNGUNYA, Dinas Kesehatan Majalengka Angkat Bicara
Itulah asal-usul Desa Mindi karena adanya orang sakti yang berpura-pura bodoh.***