Dari situ juga pasukan Mataram banyak yang terpisah dari rombongan prajurit lain dan masuk ke daerah-daerah yang berada di wilayah Jawa Barat bagian timur.
Pasukan VOC juga mengejar para prajurit Mataram yang melarikan diri termasuk Karta Braja.
Baca Juga: Link Tes Ujian Gabut, Coba Cek Seberapa Gabutnya Kamu Melalui Link Google Form Berikut
Maka datanglah ke pedukuhan Buyut Mueuk dan bertanya tentang adanya prajurit Mataram yang melarikan diri ke daerahnya.
Buyut Mueuk berkata dengan bahasa Arab karena sudah dipengaruhi ajaran Islam dengan suara gemetar "Ma La Isma" artinya tidak ada orang tersebut di sini.
Kedua versi tersebut memiliki titik temu yakni orang yang datang bernama Karta Braja, yang mencarinya adalah pasukan penjajah, dan kata "Ma La Isma" sebagai asal-usul.
Baca Juga: GEGARA WARISAN, Anak Tega Bacok Ayah Kandungnya Sendiri Hingga Meninggal di Majalengka
Seiring berjalannya waktu, pengucapan Malaisma menjadi Malausma dan menjadi sebuah desa saat ini.
Artikel ini dilansir dari laman resmi Pemerintah Desa Malausma, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka.***