Namun penjajah juga gigih mengejar pelarian tersebut. Hingga mendapat informasi bahwa Karta Braja berada di pedukuhan pimpinan Buyut Mueuk.
Pasukan Belanda pun datang ke pedukuhan tersebut dan bertemu dengan Buyut Mueuk sambil bertanya keberadaan Karta Braja.
Dengan gugup Mbah Mueuk menjawab dengan bahasa Arab "Ma La Isma" artinya tidak ada orang tersebut di sini.
Baca Juga: TEROR NYAMUK CHIKUNGUNYA, Dinas Kesehatan Majalengka Angkat Bicara
Sebab itulah pedukuhan tersebut diberikan nama Malausma hingga menjadi sebuah Desa di Majalengka.
Sedangkan versi kedua mengatakan bahwa Karta Braja merupakan seorang prajurit Mataram yang dipukul mundur oleh VOC saat penyerangan ke Batavia.
Karta Braja terpisah dari rombongan dan menemukan pedukuhan yang dipimpin Buyut Mueuk.
Baca Juga: SEGERA DILAKSANAKAN PILKADES SERENTAK di Kabupaten Majalengka 2023, Catat Tanggalnya
Dalam kisah-kisah seputar penyerangan kerajaan Mataram ke Batavia dan mengalami kekalahan, para prajuritnya banyak yang melarikan diri karena diperintah mundur.