Baca Juga: HEAD TO HEAD AREMA FC vs PERSIB Bandung, Mana yang Lebih Hebat Berikut Prediksinya
Adapun nama Van Der Wijk merupakan era baru kolonial yang namanya diambil dari Luitenant Generaal Johan Cornelis Van der Wijk, salah satu petinggi militer Belanda pada abad ke-19.
Penulis tak sempat mencatat detail benteng ini lantaran tenggelam dalam kemegahannya. Benteng ini mengingatkan pada Benteng Speelwijk di Banten. Setidaknya, rupa itu sama, terlihat dari kondisi atapnya yang berupa susunan batu bata.
Ravie memiliki catatan tersendiri. Berdasarkan catatannya, Fort Cochius berbentuk segi delapan dengan tinggi 10 meter dan luas permukaan 7.168 m2.
Dindingnya memiliki ketebalan 1,4 m. Struktur benteng terdiri dari dua lantai. Lantai pertama memiliki empat pintu masuk dan 16 kamar besar, masing-masing berukuran 18 m x 6,5 m.
Ada lagi 27 kamar dengan berbagai ukuran, delapan sisi benteng di lantai pertama dibangun dengan 72 jendela.
Di lantai dua, terdapat 70 pintu penghubung, 84 jendela, 16 kamar besar masing masing berukuran 18 m x 6,5 m, 25 kamar kecil, dan 4 tangga menuju ke atap.
Baca Juga: Reaksi Inul Daratista Kegirangan Arya Saloka sebagai Mas Al Balik Lagi ke Ikatan Cinta
Pada 1856 Fort Cochius berubah menjadi Pupillenschool, sekolah militer untuk anak-anak Eropa yang lahir di Indonesia," kata Ravie menambahkan.