Benteng Kokoh Bernama Van Der Wijk 

- 7 September 2022, 09:30 WIB
Sejarah Cagar Budaya Benteng Van Der Wijck.
Sejarah Cagar Budaya Benteng Van Der Wijck. /Tangkap Layar Instagram @vanderwijck_gombong/

Cerita kejayaan VOC berakhir, persis pada 1825. Yakni saat Belanda menganggap bahwa kekuatan Pangeran Diponegoro semakin kuat.

Dibawalah balatentara Belanda untuk menduduki eks kantor VOC ini guna memantau gerakan gerilya Diponegoro

Baca Juga: BAWASLU RI, Bahas Rekrutmen Panwascam untuk Pemilu 2024

Setelah pembumihangusan Panjer, Belanda pada 1844 membangun sebuah benteng pertahanan seperti yang masih dapat terlihat kemegahannya kini.

Alhasil, lokasi ini kemudian bertransformasi menjadi pertahanan Belanda di Gombong. Benteng ini dibangun selama empat tahun dengan mempekerjakan 1.400 pekerja yang mayoritas merupakan penduduk Bagelen.

Ravie yang masih setia menemani perjalanan kami menyebut, ada kekeliruan antara fakta sejarah dengan keterangan yang ada di benteng ini.

Baca Juga: KESAKSIAN NYATA Habib Luthfi Bin Yahya Tentang Sosok Gus Muwafiq

Menurut dia, tidak ada cerita bahwa Belanda pada periode pembangunannya menamakan benteng ini dengan Van der Wijk.

Beberapa dokumen dan peta Hindia Belanda menyebut benteng ini bernama Fort Cochius/ Fort Generaal Cochius, yang diambil dari nama Letnan Jenderal Frans David Cochius, pemimpin pasukan Belanda di Gombong pada masa Perang Diponegoro 1825-1830

"Juga salah jika dikatakan benteng ini dibangun pada 1818,ujar Ravie. Komentar itu diutarakan menyusul tulisan di pintu masuk benteng yang bertuliskan “Aku Dibangun pada 1818.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Napak Tilas Jalan Daendels


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah