Brebes dan Tegal, Menelusuri Jalan Anyer Panarukan Warisan Daendels (Bagian 16)

- 6 Juni 2022, 09:30 WIB
Ilustrasi Jalan Anyer Panarukan warisan Daendels di daerah Tegal.
Ilustrasi Jalan Anyer Panarukan warisan Daendels di daerah Tegal. /Sri Yatni/

PORTAL MAJALENGKA - Penelusuran Jalan Raya Pos atau lebih dikenal Jalan Anyer Panarukan kali ini membahas sekitar Brebes, Jawa Tengah.

Jalan poros yang dibangun Gubernur Jenderal Hindia Belanda Daendels itu memanjang dari ujung Barat hingga Timur Pulau Jawa.

Dari Kota Cirebon, total 64 kilometer melalui Jalan Raya Mundu, Sindanglaut, Kanci, penulis sampai di Kota Brebes. Kota ini terkenal dengan gudangnya petani bawang merah dan pengrajin telur asin. Brebes akrab dengan cuaca terik dan panas hawa pantai.

Baca Juga: INILAH DAFTAR 102 Pinjol Resmi OJK dan Segera Cek Situs OJK

Brebes dibelah oleh Kali Pemali, kali yangjuga dibahas sedikit oleh Pramoedya Ananta Toer dalam bukunya Jalan Raya Pos Jalan Daendels (2005).

Selalu saja cerita mistis mengiringi keberadaan kali ini. Tidak berlebihan, Kali Pemali memang diambil dari nama Pamali, yang berarti larangan.

Meluncur sekitar 10 kilometer dari Kota Brebes, melintang sebuah sungai, Kali Gangsa. Sungai ini secara geografis membagi wilayah antara Brebes dan Tegal.

Baca Juga: Doa Ketika Menghadapi Kesusahan, Amalan Gus Dur dari Walisongo Sunan Ampel Guru Sunan Gunung Jati

Tegal dikenal dengan Kota Bahari, tapi tak demikian dengan kondisinya di Pintu gerbang Kali Gangsa ini. Kehidupan nelayan di sini tak lagi seramai dulu.

Dahulunya, Kali Gangsa merupakan 'garasi masal' bagi perahu-perahu nelayan di sini. Tapi itu memang dulu. Hari ini, garasi itu hanya berisi sepuluh, bahkan tak lebih dari belasan perahu pencari ikan yang parkir.

”Hingga 1970, nelayan masih ramai. Sekarang mereka banyak yang jadi pedagang dan merantau,” kata Dumar (60 tahun) salah satu sesepuh di sana seperti dikutip Portal Majalengka dari Buku Napak Tilas Jalan Daendels karya Angga Indrawan.

Baca Juga: CEK 9 PINJOL Bunga Rendah Resmi OJK Tahun 2022 Langsung Cair dan Aman

Di Tegal, terdapat satu tempat ramai aktivitas warga, Tempat Pelelangan Ikan (T PI) Tegalsari. Berada di Desa Trowongan, Tegalsari, tempat ini layak mencerminkan Tegal sebagai Kota Bahari.

Tiap tahunnya, nelayan di sini masih merayakan upacara laut dengan mengirimkan 200 kepala kerbau untuk 'sesuatu' yang mereka yakini berada di laut.

Satu hal, sebelum memasuki Kota Tegal, terdapat satu pertigaan yakni di antara Jalan Diponegoro - AR Hakim dan Sudirman, daerah tersebut dikenal masyarakat dengan nama pertigaan Gilitugel.

Baca Juga: GRATIS Download Video TikTok Tanpa Watermark Via SSSTikTok dan SnapTik, Cukup 1 Menit

Pertigaan jalan tersebut merupakan jalur Tegal-Slawi dan Tegal-Jakarta. Konon di sinilah pernah terdapat tempat pelaksanaan hukuman pancung bagi pekerja yang menentang perintah kerja Jalan Raya Pos.

Atas cerita itu pula, masyarakat Tegal menamai jalan tersebut sebagai 'Gilitugel', asal-muasal dari kata 'Gulu Tugel' (leher putus).***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Napak Tilas Jalan Daendels


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x