Brebes dan Tegal, Menelusuri Jalan Anyer Panarukan Warisan Daendels (Bagian 16)

- 6 Juni 2022, 09:30 WIB
Ilustrasi Jalan Anyer Panarukan warisan Daendels di daerah Tegal.
Ilustrasi Jalan Anyer Panarukan warisan Daendels di daerah Tegal. /Sri Yatni/

Dahulunya, Kali Gangsa merupakan 'garasi masal' bagi perahu-perahu nelayan di sini. Tapi itu memang dulu. Hari ini, garasi itu hanya berisi sepuluh, bahkan tak lebih dari belasan perahu pencari ikan yang parkir.

”Hingga 1970, nelayan masih ramai. Sekarang mereka banyak yang jadi pedagang dan merantau,” kata Dumar (60 tahun) salah satu sesepuh di sana seperti dikutip Portal Majalengka dari Buku Napak Tilas Jalan Daendels karya Angga Indrawan.

Baca Juga: CEK 9 PINJOL Bunga Rendah Resmi OJK Tahun 2022 Langsung Cair dan Aman

Di Tegal, terdapat satu tempat ramai aktivitas warga, Tempat Pelelangan Ikan (T PI) Tegalsari. Berada di Desa Trowongan, Tegalsari, tempat ini layak mencerminkan Tegal sebagai Kota Bahari.

Tiap tahunnya, nelayan di sini masih merayakan upacara laut dengan mengirimkan 200 kepala kerbau untuk 'sesuatu' yang mereka yakini berada di laut.

Satu hal, sebelum memasuki Kota Tegal, terdapat satu pertigaan yakni di antara Jalan Diponegoro - AR Hakim dan Sudirman, daerah tersebut dikenal masyarakat dengan nama pertigaan Gilitugel.

Baca Juga: GRATIS Download Video TikTok Tanpa Watermark Via SSSTikTok dan SnapTik, Cukup 1 Menit

Pertigaan jalan tersebut merupakan jalur Tegal-Slawi dan Tegal-Jakarta. Konon di sinilah pernah terdapat tempat pelaksanaan hukuman pancung bagi pekerja yang menentang perintah kerja Jalan Raya Pos.

Atas cerita itu pula, masyarakat Tegal menamai jalan tersebut sebagai 'Gilitugel', asal-muasal dari kata 'Gulu Tugel' (leher putus).***

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Napak Tilas Jalan Daendels


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x