Bupati Majalengka Perkenankan Pembelajaran Tatap Muka, Ini Syaratnya

- 13 Agustus 2021, 08:00 WIB
Bupati Majalengka, Karna Sobahi.
Bupati Majalengka, Karna Sobahi. /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Andra Adyatama

PORTAL MAJALENGKA - Bupati Majalengka Karna Sobahi perkenankan pembelajaran tatap muka bagi sekolah dan pondok pesantren.

Salah satu syaratnya dengan pembatasan maksimal 33 hingga 50 persen dari kapasitas ruangan dengan menjaga jarak 1,5 meteran, terkecuali bagi Sekolah Luar Biasa diperkenankan 60 persen hingga 100 persen.

Pembelajaran tatap muka sesuai Surat Edaran Bupati No :443.1/1226/BPBD tentang Perpanjangan Kedua Pelaksanaan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 Covid-19 di Wilayah Kabupaten Majalengka.

Baca Juga: HUT Pramuka ke-60 di Majalengka di Isi Dengan Kegiatan Bakti Sosial

Surat edaran tersebut diterbitkan pada Selasa 10 Agustus 2021 usai melakukan rapat evaluasi pelaksanaan PSBB tahap 2 bersama anggota Satgas Covid-19 Majalengka.

Dalam surat tersebut juga diatur pelaksanaan sekolah untuk PAUD, hanya diperbolehkan maksimal 33 persen atau hanya 5 peserta didik saja per kelasnya.

“Untuk sekolah sudah diperkenankan untuk melakukan tatap muka namun terbatas, memperhatikan jarak, tidak diperkenankan membawa makanan ke sekolah karena hal ini akan memicu penyebaran virus," ujar Karna Sobahi.

Baca Juga: Menkominfo: Indikator Angka Kematian Tidak Dihapus Melainkan Dirapikan

Semua anak ketika berangkat sekolah dipastikan harus sudah sarapan dari rumah dan makan siang di rumah.

Bupati juga menginstruksikan semua sekolah sudah menyediakan berbagai fasilitas menyangkut protokol kesehatan, semua sekolah sudah dilakukan penyemprotan desinfektan, tersedia tempat mencuci tangan di halaman sekolah bersama sabun juga hand sanitizer. Selain itu semua guru telah divaksin.

Kebijakan ini dikeluarkan setelah Kabupaten Majalengka dinyatakan level 3 penyebaran Covid-19 ditunjukan dengan terjadinya penurunan angka penyebaran yang terjadi selama beberapa hari belakangan ini serta jumlah orang meninggal yang juga turun drastis diantaranya dampak dari penyelenggaraan PPKM yang dilakukan selama ini.

Baca Juga: Inilah Wakil Jawa Barat dalam Keanggotaan Paskibraka 2021, Akan Bertugas di Istana Merdeka

Berdasarkan data yang dimiliki Satgas Covid-19 Majalengka, angka penambahan kasus pada Selasa 10 Agustus 2021 hanya sebanyak 42 orang dengan angka meninggal sebanyak 3 orang.

Hari sebelumnya penambahan kasus sebanyak 91 orang dengan angka meninggal sebanyak 5 orang, pada tanggal 8 Agustus angka penambahan lebih kecil hanya sebanyak 27 orang dengan jumlah orang yang dinyatakan meninggal sebanyak 2 orang.

Penambahan angka memang fluktuatif, namun bila dibanding sebelumnya penurunanya sangat signifikan. Sebab sebelumnya penambahan aksus setiap harinya mencapai ratusan kasus.

Baca Juga: Richard Lee Diperlakukan Tidak Sopan, Pengacaranya Ancam Mengadu ke Kapolri Hingga Presiden

Karena dari hasil evaluasi terjadi penurunan yang cukup signifikan maka aktivitas di beberapa sektor pun mulai diperlonggar.

Seperti halnya warung nasi yang berada di tempat terbuka telah diperbolehkan untuk menyiapkan makan di tempat dengan batas waktu maksimal makan selama 30 menitan dengan jumlah maksimal pengunjung 25 persen dari kapasitas tempat yang tersedia.

Hanya untuk di tempat tertutup masih tetap belum diperbolehkan.

Baca Juga: Pengacara Tuding Penangkapan Richard Lee Tak Sesuai Aturan: Harusnya Panggil Baik-baik

Dibukanya pembelajaran tatap muka disambut baik para guru dan orang tua murid serta murid sekolah yang mengaku telah merasa jenuh melakukan pembelajaran lewat daring yang dianggap tidak maksimalnya materi pelajaran dipahami anak didik.

Kepala Sekolah Dasar Gandasari 2, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka Rina Suprihatin menyambut baik Surat Edaran Bupati. Terlebih di wilayahnya kini nyaris tidak ada lagi kasus Covid-19 seperti sebelumnya.

Dengan tatap muka, setidaknya kegiatan belajar mengajar bisa lebih baik dibanding daring. Dengan daring pembelajaran murid kurang terpantau bahkan tidak terpantau dengan baik, sejauh mana anak memahami pelajaran, juga soal karakter anak.

Baca Juga: Kemensos dan Perum Bulog Pastikan Bansos Beras Tahap 2 Cair dalam Waktu Dekat

"Karena sekolah tidak hanya belajar materi pelajaran yang ada di dalam buku namun juga pendidikan karakter diperhatikan. Dengan daring hal ini sulit diketahui,” kata Rina.

Hal yang sama disampaikan Rahmawati guru di SD Nunuk, yang menghendaki sejak lama dilakukan tatap muka walaupun dengan jumlah terbatas.

Agar bisa memantau perkembangan anak didiknya.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah