Pusaka Kokoh dengan Harum yang Khas Menjadi Asal-usul Penamaan Sebuah Desa di Majalengka

19 Oktober 2023, 20:50 WIB
Ilustrasi. Pusaka Kokoh dengan Harum yang Khas Menjadi Asal-usul Penamaan Sebuah Desa di Majalengka /Foto: Instagram @terasering_sawahnangkrak

PORTAL MAJALENGKA - Majalengka dengan adanya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) saat ini menjadi salah satu target daerah yang patut dikunjungi.

Selain kaya akan destinasi wisata, Majalengka juga menyimpan budaya yang cukup unik, salah satunya yakni musik genting.

Genting yang menjadi salah satu produk andalan dari salah satu wilayah di Majalengka ini tersebar di seluruh daerah di Jawa Barat.

Baca Juga: HARGA PANGAN di Kabupaten Cirebon 19 Oktober 2023: Beras Kualitas Bawah II Rp11.000, Kualitas Bawah I Rp11.550

Nama daerah penghasil genting ini memiliki asal-usul penamaan desanya karena adanya pusaka yang cukup unik.

Dilansir dari Jurnal Diglosia (2021:15), dahulu wilayah penghasil genting saat ini merupakan sebuah kerajaan yang disebut Wanayasa.

Penamaan sebuah wilayah tak lepas dari cerita sejarah, legenda ataupun mitos yang beredar dari mulut ke mulut.

Baca Juga: HARGA PANGAN di Kabupaten Cirebon 18 Oktober 2023: Beras Medium I Rp12,950 dan Medium II Rp12,700

Pada sebuah masa di bawah kekuasaan kerajaan Sunda tersebutlah sebuah kerajaan kecil bernama Wanayasa.

Kerajaan Wanayasa ini dipimpin oleh Arya Jiteng Jatiswara dan permaisurinya bernama Dewi Basrini.

Sebelum akhirnya kerajaan Wanayasa runtuh, kerajaan Wanayasa meninggalkan sebuah pusaka berbentuk gada.

Baca Juga: Mahfud MD Resmi Jadi Cawapres Dampingi Ganjar Pranowo, Ini Alasan Megawati

Seperti halnya cerita Mahabharata, gada merupakan sebuah senjata berbentuk pentungan besar yang kokoh.

Biasanya gada terbuat dari besi yang bisa melukai lawannya dengan fatal karena begitu kerasnya senjata ini.

Pusaka peninggalan kerajaan Wanayasa ini terbuat dari sebuah kayu jati yang kokoh dan tak mudah rapuh.

Namun selain kokoh, rupanya gada yang terbuat dari kayu jati ini memiliki harum yang khas dan berbeda dari wangi pada umumnya.

Karena keunikan tersebut, maka yang semula merupakan kerajaan Wanayasa berubah nama menjadi Jatiwangi.

Desa Jatiwangi merupakan penggabungan 2 kata yakni kata jati dan kata wangi mencerminkan dari senjata gada tersebut.

Tempo dulu Jatiwangi terkenal dengan pabrik gulanya dan sekarang masih eksis dengan produk gentingnya.

Itulah sekilas tentang asal-usul penamaan sebuah desa di Majalengka yang terinspirasi dari senjata peninggalan tempo dulu.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Jurnal Diglosia "Cerita Rakyat Majalengka" Vol.5, Universita

Tags

Terkini

Terpopuler