Mengungkap Potensi Kertajati sebagai Calon Kota Metropolitan yang Maju di Jawa Barat

23 Juni 2023, 09:30 WIB
ilustrasi Aerocity di kawasan Bandara BIJB Kertajati, akan menjadi bagian dari kawasan Metropolitan Rebana Jawa Barat, dan menjadi salah satu dari 13 Kota Mandiri baru yang akan muncul /Instagram @infobijb/

PORTAL MAJALENGKA - Meskipun belum menjadi daerah otonomi baru atau DOB, namun Kertajati bakal menjadi kota maju. Itu karena Kota Kertajati pemekaran Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat bakal jadi Kota Metropolitan.

Sebab, di kawasan Kertajati yang saat ini masih sebagai kecamatan itu sudah banyak tersedia fasilitas publik. Sebut saja ada Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB yang juga disebut sebagai Bandara Kertajati.

Kemudian, ada tol Cisumdawu yang bakal terhubung dengan tol Cipali hingga membuat Kertajati menjadi kawasan strategis. Terakhir, ada rencana pengembangan Kota Metropolitan yang dinamakan Grand Kertajati Aerocity Area.

Baca Juga: Indonesia Mampu Ekspor Produk Pakan Ikan Hias Berkualitas ke Jepang Berbahan Cacing

Dimana, desain kota metropolitan itu merupakan fasilitas pendukung bandara juga hunian yang sangat modern. Dalam kawasan Grand Kertajati Aerocity Area itu akan ada hotel, mall, pusat perbelanjaan hingga perumahan dan apartemen.

Pembangunan kota metropolitan itu akan dibagi dalam 3 tahapan yakni dimulai tahun 2018 yang lalu hingga tahun 2037 mendatang.

Pada tahap pertama yaitu 2018-2027 dilakukan pembangunan dalam 3 bagian. Yakni bagian pertama tahun 2018-2021 yang sudah selesai dilakukan. 

Baca Juga: Minta Uang dan Ajak Berhubungan Badan saat Urus Adminduk,  Oknum Perangkat Desa Diadukan ke Polda Jabar

Bagian pertama ini telah dibangun apartemen, kawasan perkantoran, area komersial, rumah sakit hingga hotel di lahan seluas 20 hektar.

Kemudian, bagian kedua tahun 2022-2024 atau sedang dikerjakan, yakni pembangunan apartemen terjangkau, gedung kantor, plot komersial, dan zona fasilitas di lahan seluas 25 hektar.

Selanjutnya di bagian ketiga tahun 2025-2027 akan dibangun apartemen premium, hotel dan plot komersial di lahan seluas 25 hektar.

Baca Juga: TERKINI! Para Demonstran di Pondok Al Zaytun Ricuh, Terjadi Aksi Saling Dorong dengan Polisi

Setelah itu pada tahun kedua yakni 2028-2037 juga akan dilakukan pembangunan yang kembali dibuat dalam dua bagian.

Yakni bagian pertama tahun 2028-2032 akan dibangun kembali apartemen, pusat perbelanjaan, hotel dan area komersial. Sedangkan bagian kedua tahun 2032-2037 akan dibangun lagi apartemen, pusat perbelanjaan, hotel dan plot komersial.

Karena yang harus diketahui, jika wilayah Kertajati merupakan pertemuan antara lalu lintas dari arah Bandung, Jakarta dan Jawa Tengah.

Baca Juga: MUI Ungkap Ponpes Al Zaytun Telah Terafiliasi Gerakan Negara Islam Indonesia

Selain Grand Kertajati Aerocity Area, juga diketahui ada Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB untuk melayani penerbangan di wilayah Jabar. Bahkan, BIJB Kertajati sudah ditetapkan sebagai akses pintu masuk dari internasional ke wilayah Indonesia.

Sebagaimana ditegaskan Direktur Utama PT BIJB Salahudin Rafi, kepada wartawan beberapa waktu yang lalu. Salahudin Rafi menyatakan ada 12 calon investor mengambil dokumen RFQ (Request For Qualification).

“Kami mengundang investasi dan berkomunikasi melalui web https://bijb.co.id atau email ke nonaero@bijb.co.id,” terang Salahudin Rafi.

Baca Juga: AMJ Bupati Cirebon Berdasar Surat Edaran Kemendagri Berakhir di Desember 2023

Salahudin Rafi mengaku Pemprov Jabar dan mendorong agar pembangunan aerocity oleh investor dapat segera terealisasi. “Untuk investor, AeroCity ini merupakan kawasan emas. Istilahnya kepala naga. Karena perekonomian tumbuh di Majalengka, Cirebon, Indramayu dan daerah sekitarnya.

Dimana, perekonomian itu termasuk hasil pertanian, perikanan, peternakan dan kerajinan kreatif. Dan Salahudin Rafi mengingatkan adanya rencana 17 perusahaan internasional merelokasi pabrik ke Brebes dan Batang, Jawa Tengah.

“Bila relokasi itu jadi maka besar potensi hasil produksi diekspor melalui Bandara Kertajati karena relatif lebih dekat ketimbang melalui Semarang. Penerbangan kargo akan tumbuh pesat, dibutuhkan infrastruktur kargo dan fasilitas pendukungnya,” beber Salahudin Rafi.

Baca Juga: Sundulan ELKAN BAGGOT Gagal Jadi Goal, Ungkapkan Ini Pasca Timnas Indonesia Kalah dari Juara Dunia Argentina

Paralel dengan peningkatan trafik penumpang dan kargo maka dibutuhkan hotel dan pusat perbelanjaan yang representatif dalam bandara.

“Dengan demikian, Aerocity di Bandara Kertajati merupakan tambang emas, yang menjanjikan keuntungan berlipat-lipat,” tambah Salahudin Rafi.

Seterusnya, pemerintah menyiapkan dua kawasan industri sekaligus untuk menyambut pabrik yang akan relokasi ke Indonesia. Yaitu Kawasan industri Batang dan Kawasan Industri Brebes atau KIB.

Baca Juga: GOA JANDA MAJALENGKA, Bisa Tampung 100 Janda, Berikut Mitos dan Lokasinya

Seperti diketahui bersama, Tol Cisumdawu yang memiliki terowongan kembar tersebut sudah beroperasi sejak akhir Februari 2023 ini dibuka total.

Di KM 152 yang dekat dengan Bandara Kertajati itu, merupakan titik temu antara Tol Cipali dan Tol Cisumdawu. Di KM 152 itulah bakal menjadi penghubung dari dan menuju Bandung dan kota-kota lain di Jawa.

Pintu paling strategis dari Timur menuju Bandung. Juga lokasi paling dekat bagi warga Bandung dan Priangan Timur bila ingin ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga: KENAPA Pilkades di Cirebon Jauh Lebih Panas dari Pilkada dan Pilpres?

Jadi wajar jika ada yang menilai Kertajati itu lokasi strategis. Wilayah yang sangat menjanjikan di masa depan.

Sehingga sangat layak kalau wilayah tersebut disiapkan menjadi kota yang mandiri, terpisah dari Majalengka.

Sebelumnya, usulan 3 daerah otonomi baru atau DOB pemekaran Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat bakal segera terealisasi. 

Salah satu daerah otonomi baru yang diusulkan tersebut yakni Kota Kertajati. Meskipun saat ini Kertajati masih sebatas kecamatan.

Baca Juga: Pilkades Serentak 2023 Kabupaten Kuningan Bakal Digelar 6 Agustus, Berikut Ini Penjelasan Tahapannya

Dimana, Kota Kertajati pisah dari Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat. Pemekaran wilayah itu tinggal tunggu moratorium DOB dicabut Pemerintah Pusat.

Sebab, dengan fasilitas yang ada saat ini sangat layak Kota Kertajati menjadi kota otonom. Diantara fasilitas yang ada itu, yakni Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB, Pintu tol, serta stasiun kereta api.

Bahkan, sudah ada 9 kecamatan siap bergabung dengan Kota Kertajati pemekaran Kabupaten Majalengka tersebut. Adapun sembilan kecamatan itu, yakni Kecamatan Kertajati, Kecamatan Sumberjaya, Kecamatan Jatitujuh, Kecamatan Ligung.

Baca Juga: Kembali Beredar Kabar Demo Pesantren Al Zaytun, Kini Jumlahnya Semakin Banyak

Selanjutnya, Kecamatan Jatiwangi, Kecamatan Rajagaluh, Kecamatan Sindangwangi, Kecamatan Palasah, dan Kecamatan Leuwimunding. Sementara untuk rencana ibukota Kota Kertajati sendiri akan berada di Kecamatan Kertajati.

Akademisi di Majalengka Sudibyo mengatakan, dirinya sepakat jika memang Kota Kertajati harus memisahkan diri menjadi DOB Majalengka.

"Tapi tentunya harus mempersiapkan wilayah tidak dengan tiba-tiba dan dalam waktu yang mendadak," ujarnya.

Baca Juga: Wapres KH Ma’ruf Amin Perintahkan Menko Polhukam dan Menag Tindak Cepat soal Al Zaytun

Seperti pernah diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, idealnya Jawa Barat terdiri dari 40 wilayah Kabupaten/Kota. Namun, saat ini Pemprov Jawa Barat tengah menunggu pencabutan moratorium DOB oleh pemerintah pusat.

Seluruh, pengajuan dari induk pemekaran sudah disampaikan kepada pemerintah pusat. Kecamatan Kertajati juga kabarnya sudah disampaikan tetapi keputusan tetap dari pemerintah pusat.

“Tetapi intinya harus sudah siap kelengkapan syarat dan administrasi dari induk pemekaran,” jelas Ridwan Kamil beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga: Galangan Kapal Milik Al Zaytun Disegel Bupati Indramayu karena Kasus Perizinan

Diketahui, setelah memisahkan diri nantinya, Kota Kertajati akan memiliki 9 dari 26 kecamatan di Kabupaten Majalengka. Untuk luas wilayah Kota Kertajati 484 kilometer persegi atau sekitar 40.2 persen dari luas wilayah Kabupaten Majalengka 1.204 kilometer persegi.

Kemudian, penduduk Kota Kertajati 468 ribu jiwa lebih atau sekitar 35 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Majalengka 1.328 juta jiwa lebih sesuai data BPS tahun 2022.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler