وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ
Wa man kaana mariidhan auw 'alaa safarin fa'iddatun min ayyaamin ukhar.
Baca Juga: Sambut Ramadhan Penuh Berkah, Berikut 9 Hal Yang Harus Dipersiapkan Umat Muslim
“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan, maka (wajib menggantinya) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah : 185).
Dari keterangan ayat Al-Quran di atas, bagi orang yang sedang sakit maka tidak wajib melaksanakan puasa Ramadhan.
Kendati demikian kewajiban puasa Ramadhan ini tetap mengikat dan wajib menggantinya di waktu lain ketika nanti kesehatannya pulih.
Baca Juga: Silsilah Sunan Gunung Jati dari Pihak Ibu: Prabu Siliwangi sampai Maharaja Adi Mulya
5. Mampu
Syarat wajib puasa Ramadhan juga mengikat bagi orang yang memang mampu untuk melakukannya.
Beberapa pengecualian bagi orang memiliki kondisi yang sangat lemah karena sudah jompo atau secara fisik memang tidak mungkin lagi melakukan puasa.
Dalam hal Allah SWT memberikan keadilan yang seadil-adilnya untuk membebaskan mereka dari kewajiban berpuasa.