Baca Juga: 5 Keistimewaan Kalimat Tahlil Menurut Gus Baha
“Aku ini dikenal wali Allah, kok dekat dengan preman!” gumam salah seorang Hawariyyin dalam hati.
Karena keadaan itu, maka wali itu mempercepat jalannya, sedangkan si preman dari awal sudah melambatkan jalannya.
Preman ini rupanya mempunyai rasa rendah diri dan merasa bahwa orang seperti dia tidak layak bersama orang shaleh.
“Intinya, preman ini menjaga kesopanan, sementara si wali memelihara keangkuhan,” ucap Gus Baha di sela-sela cerita dalam pengajiannya.
Lalu yang terjadi selanjutnya adalah Allah SWT berfirman kepada Nabi Isa ‘Alaihissalam bahwa dua orang ini memulai amal dari nol! Wali dihapus amalnya dan preman dihapus dosanya.
Baca Juga: Para Wali Melakukan Pertemuan Tak Langsung dengan Karomahnya di Pamijahan, Cerita Gus Muwafiq
Menurut Gus Baha, preman dalam kisah ini mendapatkan keberkahan atas sikap dia yang menjunjung adab, sedangkan si wali mendapatkan konsekuensi dari mempertahankan kesombongannya.
“Jadi, kita tidak pernah tahu, Allah itu meletakan ridho-Nya di mana dan meletakan murka-Nya di mana,” ucap Gus Baha menjelaskan kesimpulan cerita tersebut kepada santrinya.
Pelajaran yang dapat diambil dari kisah penuh hikmah tersebut adalah sejatinya sebagai manusia tidak tahu ridho Allah akan diberikan kepada siapa, karena tugas manusia hanyalah berikhtiar untuk menjauhi hal yang dibenci Allah.