1. "Mukhtashar fi ilm al-Tanjim wa Ma'rifat al-Taqwim" (Ikhtisar Astrologi dan penanggalan).
2. "Kitab al-Barifi Ulum al-Taqwim wa Haraka al-Aflak wa Ahkam al-Nujum" (Buku unggul tentang Al-Manak, gerak bintang-bintang dan Astrologi Kehakiman).
Baca Juga: Inilah Ajaran Sunan Gunung Jati Tentang Pentingnya Bertobat Kepada Allah
Dalam bidang ilmu yang lain, Nashiruddin melakukan koreksi terhadap karya-karya tulis para ilmuan pendahulunya yang dikenal oleh bangsa Arab.
Selain itu, ia juga membuat terjemahan baru yang sangat bagus atas buku al-Majesty yang mengungguli semua terjemahan terdahulunya.
Peneropongannya untuk membuat kalender perbintangan telah dia mulai sejak usia 60 tahun, dan selesai 12 tahun kemudian. Setahun kemudiannya ia meninggal dunia.***