PORTAL MAJALENGKA - Namanya ialah Abu Al-Hasan Ali bin Abi Said Abdurrohman bin Yunus Al-Sadafi.
Catatan mengenai tanggal dan tahun kelahirannya tidak diketahui, hanya saja yang tercatat ia meninggal di daerah Qahirah tahun 1009 M.
Ibnu Yunus merupakan seorang astronom yang masyhur pada masanya. Ia juga tercatat sebagai seorang ahli sejarah melalui karyanya yang berjudul "Tarikhu A'yani Mishra".
Baca Juga: Segudang Prestasi Shinji Kagawa Harapan Bobotoh Persib Untuk Temani Ciro Alves dan David Da Silva
Nama Ibnu Yunus sendiri melejit karena hasil penemuannya berupa bandul (ayunan) yang digunakan untuk mengetahui detik-detik waktu dalam meneropong benda-benda angkasa, bandul ini sama seperti halnya bandul yang digunakan untuk jam dinding.
Jadi, sebelum Galileo-Galilei, jauh sebelum abad ke-6 Ibnu Yunus sudah menemukannya terlebih dahulu. Di negara Arab, bandul ini disebut dengan Miwar, sedangkan dibagian Barat, bandul dikenal dengan sebutan pendulum.
Ibnu Yunus sendiri memulai pengamatannya pada tahun 990 M atas perintah Al-Aziz di observatoriumnya yang lengkap di Kairo. Pengamatannya selesai pada tahun 1007 M yang kemudian hasilnya diterbitkan dengan judul "Al-Jiz Al-Kabir Al-Hakimi" untuk mengormati Al-Hakim.
Baca Juga: Segudang Prestasi Shinji Kagawa Harapan Bobotoh Persib Untuk Temani Ciro Alves dan David Da Silva
Isi buku ini diantaranya membahas tentang pengamatan gerhana-gerhana dan konjungsi lama dan yang baru, memperbaiki nilai-nilai ekliptika, garis bujur titik terjauh matahari, pralaks matahari, prosesi eklinoks, dan tidak mengacu oada konsepsi yang salah tentang ekliptika.