KERAMAT WALI, Gus Miek Bertingkah Aneh saat Ziarah ke Makam Mbah Sholeh Darat

- 23 Juli 2022, 14:20 WIB
KERAMAT WALI, Gus Miek Bertingkah Aneh saat Ziarah ke Makam Mbah Sholeh Darat
KERAMAT WALI, Gus Miek Bertingkah Aneh saat Ziarah ke Makam Mbah Sholeh Darat /facebook/udin/

PORTAL MAJALENGKA - Mbah Sholeh Darat merupakan salah satu wali Allah yang memiliki keramat sakti.

Mbah Sholeh Darat dimakamkan di Semarang. Banyak sekali Ulama dan Kiai maupun warga NU yang datang berziarah ke makamnya.

Setiap hari, makbaroh Mbah Sholeh Darat ramai dikunjungi orang. Siang maupun malam, 24 jam silih berganti orang berdatangan untuk ziarah.

Baca Juga: Keramat Wali Sakti, Mobil Gus Miek Bisa Jalan Didorong Jin Ramai-ramai

Di era tahun 1980-an sampai 1990-an, ada seorang ulama terkenal yang rajin berziarah, yaitu KH Chamim Jazuli asal Kediri, Jawa Timur atau biasa dipanggil Gus Miek.

Gus Miek ini juga diyakini banyak orang sebagai seorang wali (kekasih Allah). Dan sebagaimana umumnya waliyullah, dia hobi ziarah ke makam wali-wali Allah yang sudah wafat.

Berikut kisah Gus Miek ketika ziarah ke makam Mbah Sholeh Darat, dikutip Portal Majalengka dari kanal YouTube Penerus Para Nabi.

Baca Juga: KERAMAT WALI, Gus Miek Murka, Mata Melotot dan Tempeleng Keras Wajah Santrinya

Menurut penuturan para penjaga kotak amal di makam Mbah Sholeh Darat, Gus Miek semasa hidupnya sering ziarah ke makam sang wali.

“Gus Miek dulu rajin ziarah ke sini. Seringnya malam hari. Kami sering menerima infak dari beliau,” tutur Budi, penjaga kotak amal di pintu masuk cungkup makbaroh Mbah Sholeh.

Sumiati, penjaga kotak amal dan toilet depan makam juga membenarkannya.

Baca Juga: Jadi Anak Angkat Tuan Guru Sekumpul, Inilah Amalan Nike Ardilla Semasa Hidup yang Diberikan sang Wali

“Iya, Gus Miek kadang mengajak Gus Dur kalau ziarah ke sini. Biasanya diam-diam datang di malam hari ketika sepi,” tuturnya.

Pernyataan senada datang dari Supriyanto alias Pak Totok, tokoh Sarkub Semarang yang rutin hampir setiap malam Jumat ziarah di makam Mbah Sholeh Darat.

“Gus Miek itu ahli ziarah, Gus Dur juga terkenal ahli ziarah. Dua orang panutan kita itu sering datang ke makam Mbah Soleh Darat," ucap ustad yang mengasuh ngaji kitab Mbah Sholeh Darat di mushola kampungnya, Mugas Semarang Selatan ini.

Baca Juga: Prediksi dan Head to Head Pekan Pembuka Liga 1 BRI 2022-2023, Bali United vs Persija Rasa Slavia Praha

Agus Riyanto, Sarkub asal Klaten yang beristri cicit Mbah Sholeh Darat, Evi Isnadiyah binti Ali bin Kholil bin Sholeh Darat, mengaku sering mengetahui kedatangan Gus Miek di makam kakek buyut istrinya tersebut.

“Gus Miek benar-benar contoh ahli ziarah kubur. Beliau sering datang ke Semarang hanya untuk sowan Mbah Soleh darat,” ungkapnya.

Apa yang dikatakan Agus sama persis dengan kesaksian Pak Totok maupun para penjaga makam Mbah Sholeh Darat.

Baca Juga: KISAH KOCAK Santri Mbah Kholil Bangkalan Curi Pepaya karena Ingin Jadi Kyai Besar

Yaitu model ziarahnya Gus Miek lebih mirip orang sowan. Persisnya seperti pisowanan kawula kepada raja Jawa.

Dari semua kesaksian mereka, Gus Miek selalu memakai beskap dan blangkon setiap ziarah. Lengkap dengan bawahan jarik dari kain batik.

Bukan memakai sarung, baju koko dan kopiah sebagaimana lazimnya orang lain. Dan yang istimewa, Gus Miek mencopot sandal di pintu masuk kompleks makam Mbah Sholeh.

Baca Juga: Tuan Guru Sekumpul Berguru pada Wali Sakti yang Telah Meninggal Dunia, Datuk Bagul

Gus Miek jongkok dan mengatupkan dua tangannya di depan hidungnya. Salam tabik seperti abdi dalem ‘menyembah’ raja.

Lalu, persis seperti adegan di lakon ketoprak, Gus Miek berjalan sambil tetap jongkok ke arah pusara Mbah Soleh Darat.

Sambil kedua telapak tangan tetap menelungkup menempel hidung dan kepala menunduk memandang ke tanah.

Baca Juga: Kisah Keramat Wali: Santri Ini Bengong Jumpa Kurir Misterius Mbah Kholil Bangkalan

“Sama sekali tidak pernah kepala Gus Miek tegak dengan mata memandang ke depan bila beliau berziarah.

Kepala selalu menunduk dan berjalan jongkok ngapurancang pakai salam tabik khas abdi raja,” ucap para saksi yang disebutkan di atas.

Demikian cara berjalan masuknya, begitu pula cara Gus Miek meninggalkan kubur Mbah Sholeh.

Baca Juga: Asal Usul Tradisi Masyarakat Jawa Warisan Sunan Ampel yang Perlu Anda Tahu

Dengan berjongkok, dia berjalan mundur, dengan dua tangan mengatup di depan hidung. Seolah tidak berani membelakangi pusara Mbah Soleh darat.

“Pokoknya cara ziarah Gus Miek persis pisowanan kepada Sultan Mataram,” terang Pak Totok maupun Agus Tiyanto.

Para Sakrub Semarang bertanya kepada Gus Miek karena penasaran, pada suatu kesempatan jumpa di makam.

Baca Juga: Kanal Komunikasi Aduan Warga Semarang, Wali Kota Hendrar Prihadi: Jika Terbukti Pejabat Melanggar, Copot!

“Nuwun sewu, Gus. Jenengan kok cara ziarahnya seperti sowannya kawula kepada raja, niku pripun?” katanya.

“Saya itu setiap hendak ziarah di makam Mbah Sholeh Darat, beliau sudah berdiri di atas pusaranya menyambut saya.

Sejak saya berjalan kaki dari undak pertama komplek makam, Mbah Sholeh sudah melambaikan tangan ngawe-awe saya,” jawab Gus Miek.

Baca Juga: Tanggapi Asumsi Semarang Kalah Saing dengan Solo, Wali Kota Hendrar Prihadi: Saat Ini Sudah Lebih Baik

“Subhanallah,” sahut Pak Totok dan rombongannya berbarengan, seraya mencium tangan Gus Miek memohon berkahnya Mbah Sholeh Darat. Sholu ala Nabi Muhammad.***

Editor: Husain Ali

Sumber: YouTube Penerus Para Nabi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah