Network
PORTAL MAJALENGKA – Kecelakaan maut yang merenggut 4 nyawa orang di di Turunan Rapak atau Turunan Kilo Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Jum’at, 21 Januari 2022 pukul 06.00 WITA, tentu harus jadi pelajaran.
Berdasarkan keterangan supir truk naas itu, Muhammad Ali, tronton mendadak mengalami rem blong saat melintas di depan Polres Balikpapan Utara.
Karena jalan menurun, meski Ali telah memindah persneling dari 4 ke 3, laju truk tronton tak terkendali. Ditambah, truk tronton beroda 10 tersebut mengangkut beban seberat 20 ton.
Truk tronton yang dikendarai Ali merupakan jenis kendaraan niaga dengan ukuran dan bobot jauh lebih besar dan berat dibandingkan kendaraan lainnya.
Baca Juga: Mengenal Tiga Sistem Pengereman Kendaraan Truk Niaga, Pelajaran dari Kecelakaan Balikpapan
Apapun jenis kendaraannya, terlebih kendaraan besar. Sebelum dioperasikan harus menempuh prosedur pengecekkan, baik oleh sopir maupun pihak pengelola jasa angkutan truk.
Melansir dari situs unitedtractor.com, ada dua tahapan pemeriksaan yang harus dilakukan oleh sopir sebelum menggunakan truk, yakni pemeriksaan sebelum menghidupkan mesin dan pemeriksaan sesudah menghidupkan mesin.
Pemeriksaan sebelum menghidupkan mesin adalah upaya untuk melihat komponen utama truk, seperti pelumas mesin, minyak kopling, air pendingin mesin, lampu, roda dan tekanan angin pada ban.
Pemeriksaan oli mesin adalah hal yang wajib dilakukan oleh setiap pengemudi truk. Hal ini guna memastikan bahwa oli yang ada di dalam mesin dalam keadaan cukup.
