KERAMAT ABAH ANOM, Batu Besar Hancur Hanya Sekali Pukulan dan Tangannya Mampu Jadi Ketapel

17 Agustus 2022, 20:30 WIB
Abah Anom Suryalaya Tasikmalaya memiliki keramat kesaktian yang jarang dimiliki orang biasa. /YouTube

 

PORTAL MAJALENGKA - Shohibul Wafa Tajul Arifin RA yang dikenal dengan nama Abah Anom merupakan seorang ulama, Mursyid Kamil Mukammil dari Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah (TQN) Pesantren Suryalaya, Tanjungkerta, Pagerageung, Tasikmalaya.

Abah Anom adalah putra kelima Syekh Abdullah bin Nur Muhammad, pendiri Pesantren Suryalaya dari ibu yaitu bernama Hajjah Juhriyah.

Ketika berusia 23 tahun, Abah Anom menikah dengan Euis Siti Ruyanah. Setelah berziarah ke tanah suci ketika di Mekah Abah Anom terbiasa tidur di atas pasir di Masjidil Haram.

Baca Juga: KERAMAT WALI SAKTI, Ini yang Terjadi saat Abah Anom Suryalaya Ditantang Adu Sakti

Pada masa itu, sebagian lantai Masjidil Haram masih berupa pasir. Dia rajin mengunjungi Ribat Naqsyabandi di Jabal Khubaisy untuk Muzakaroh Kitab Sirrul Asror dan Ghoniat At-Thalibin karya Syaikh Abdul Qodir Al-Jaelani.

Abah Anom pulang dari Mekah setelah bermukim kurang lebih tujuh bulan, dia telah mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman keagamaan meliputi Tafsir, Hadits Fiqih, Kalam dan Tasawuf yang merupakan inti ilmu Agama.

Abah Anom dikenal sebagai tokoh Thoriqoh Qodariyah Naqsyabandiyah. Ketika Abah Sepuh wafat pada tahun 1956, Abah Anom memimpin Pesantren Suryalaya.

Alkisah tentang Abah Anom yanh menghadapi seorang kapten yang akan menjajal ilmu Abah Anom.

Suatu ketika seorang kapten sakti dan anak buahnya mendatangi Pesantren Suryalaya. Dia membawa batu kali dari kantong yang sebesar sarung tinju.

Baca Juga: Kapten Congkak Tak Berkutik di Hadapan Abah Anom, Wali Sakti dari Tanah Sunda

Batu itu diletakkan di sebelah telapak tangan kirinya kemudian tangan kanannya satu kali pukul saja batu tersebut akan terbelah dua.

Dia berikan kedua belah batu itu kepada Abah Anom dengan sikap sombong, Abah Anom mengambil batu itu dan meremas batu itu kemudian jadilah batu itu hancur laksana tepung.

Kapten itu terkejut, tetapi dia belum mengakui kekalahannya. Kemudian Abah Anom meminta segelas air kepada tukang masak di dapur. Gelas berisi air itu diberikan kepada si kapten yang dilihatnya ada ikan dalam gelas.

Kapten itu segera bergaya seperti orang memancing dan ikan itu seolah terkait di alat pancing tersebut.

Dia tunjukkan dengan sombong ikan itu terpancing dari gelas kepada Abah Anom, tetapi tiba-tiba di lantai di hadapan si Kapten menggeletar seekor ikan besar.

Baca Juga: TANTANG ADU SAKTI, Seorang Kiai Sakti Jajal Keramat Wali Sunda Abah Anom Suryalaya

Kemudian dengan isyarat jari telunjuk saja oleh Abah Anom ikan itu seperti terkait dengan pancingan telunjuk Abah Anom.

Belum sempat Sang Kapten menunjukkan ketakjubannya lagi, Abah Anom seolah memegang ketapel dia mengarahkan ketapel itu ke atas atap rumah sesudah ditariknya tiba-tiba jatuhlah seekor burung yang rupanya kena tembakan ketapel.

Sang Kapten bersujud dihadapan Abah Anom diletakkannya lututnya kepada lutut Abah Anom. Dia mengaku kalah dan meminta maaf serta minta ditalqinkan untuk menganut dan mengamalkan ajaran Islam di Pesantren Suryalaya.

Baca Juga: KERAMAT WALI, Kyai Abdullah Abbas Buntet Hancurkan Pesawat Tempur Belanda dengan Tasbih

Itulah kisah karomah Abah Anom yang mana beliau merupakan ulama kondang di masanya dan merupakan salah seorang Waliyulloh. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Youtube Keramat Wali

Tags

Terkini

Terpopuler