Tidak Otomatis Menyebabkan Demam, Tetap Waspada Terhadap Stres

- 30 Oktober 2020, 16:40 WIB
Ilustrasi seseorang yang mengalami stres, yang menurut penelitian tidak otomatis menyebabkan demam
Ilustrasi seseorang yang mengalami stres, yang menurut penelitian tidak otomatis menyebabkan demam /Pexels/ Andrea Piacquadio

Saat kekebalan tubuh turun lebih rentan terhadap infeksi virus. Jadi, memiliki tingkat hormon stres yang lebih rendah dapat melindungi Anda dari penyakit.

Demam psikogenik

Demam psikogenik seperti diungkap jurnal Temperature pada tahun 2015 menggambarkan penyakit psikosomatis terkait stres yang terutama terlihat pada wanita muda.

Baca Juga: Ketua IDI : Waspada Penyakit Tidak Menular di Masa Depan

Penulis makalah, Takakazu Oka menuturkan, suhu tubuh inti yang tinggi dapat disebabkan oleh stres psikologis.

“Beberapa pasien mengalami demam tinggi saat mereka dihadapkan pada peristiwa emosional, sedangkan yang lain menunjukkan demam ringan yang terus-menerus berlangsung selama berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun, baik selama atau setelah situasi stres kronis,” tutur dia.

Baca Juga: Atasi Hipertesi dengan Konsumsi Buah Kaya Flavanol

Beberapa orang ketika dihadapkan pada peristiwa emosional dapat mengalami demam 40° Celcius. Namun, ada juga yang menunjukkan demam ringan yang terus-menerus, yakni 37-38 ° Celcius.

Stres saat ini belum disebut sebagai penyebab resmi demam. Jika Anda demam, pertimbangkan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya, terutama jika mengalami gejala lain seperti kesulitan bernapas. ***

Halaman:

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah