Berbagi Informasi tentang Etika Berinteraksi yang Baik dengan Penyandang Disabilitas

- 16 Desember 2022, 10:14 WIB
Ilustrasi difabel. Berbagi Informasi tentang Etika Berinteraksi yang Baik dengan Penyandang Disabilitas
Ilustrasi difabel. Berbagi Informasi tentang Etika Berinteraksi yang Baik dengan Penyandang Disabilitas /Pixabay/Steve Buissinne

Ketika bersama teman netra, informasikan atau deskripsikan hal-hal apa saja yang ada di sekitar Anda sehingga dapat membantu mereka menciptakan imajinasi.

Untuk berkomunikasi dengan penyandang sensori tuli, hendaknya berbicara dengan berhadapan muka serta berbicara dengan mulut terbuka dan pelan.

Jika Anda tidak bisa bahasa isyarat, Anda dapat menuliskan pesan yang hendak disampaikan. Selain itu, dapat pula memanfaatkan aplikasi live transcribe untuk mengubah audio menjadi teks.

Pada diabilitas intelektual, Ratna menganjurkan sebaiknya jangan memasang wajah heran ketika bertemu dengan mereka dan alangkah baiknya beri mereka senyuman.

Kemudian jangan tinggalkan mereka sendirian serta libatkan mereka jika ada kegiatan dan ajak komunikasi jika kondisinya memungkinkan.

“Kemudian beri apresiasi dan motivasi. Kasih jempol. Mungkin dia bahasanya terbatas. Bisa tetap dengan ekspresi jempol, senyum, itu dia sudah senang banget,” ujar Ratna.

Pada disabilitas autis, Ratna mengingatkan untuk tidak memberikan mereka sembarang makanan saat bertemu karena biasanya anak dengan autis harus menjalani diet tertentu.

Ketika hendak berkomunikasi, sebutlah kata-kata yang umum dan panggil namanya.

Kemudian, hindari kebisingan seperti memainkan lagu dengan suara keras karena belum tentu lagu tersebut cocok bagi anak degan autis.

Menurut Ratna, anak-anak autis cukup sensitif dengan suara, sentuhan, aroma yang menyengat, dan cahaya.

Halaman:

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x