Penyakit Fisura Ani: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

- 24 Maret 2022, 10:30 WIB
Ilustrasi - penyakit. Penyakit Fisura Ani: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya
Ilustrasi - penyakit. Penyakit Fisura Ani: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya /PIXABAY/@nastya_gepp

PORTAL MAJALENGKA - Penyakit Fisura Ani adalah penyakit yang menyebabkan nyeri dan pendarahan saat buang air besar pada lobang anus, sering juga disebut Fisura Anus.

Penyakit fisura ani kini sedang tranding di pencarian Google, masuk dalam urutan pertama pada Google Tranding. Lalu apa gejalanya? Bagaimana pengobatan dan pencegahannya?

-Pencegahan
Mengutip dari situs docdoc.com bahwa penyakit ini dapat bersifat ringan dan parahparah dengan gejala Gatal (pruritus ani) pada pembukaan anus.

Baca Juga: Mpu Anjani adalah Sosok Pembuat Pusaka Sakti yang dimiliki Kakek dari Sunan Gunung Jati, Keris Prabu Siliwangi

Pendarahan, biasanya darah yang keluar merah terang namun terpisah dari tinja; Anda dapat sering melihat bercak atau beberapa tetes darah merah terang pada toilet.

Sensasi tajam, merasakan terbakar atau menyengat saat buang air besar. Hal itu dapat bertahan untuk sesaat atau bertahan selama beberapa jam, sampai selasi buang air besar.

Bau busuk dari pembukaan anus (biasanya untuk kasus parah), yang mungkin menandakan kemungkinan infeksi.

Baca Juga: Ternyata Ini yang Diinginkan Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts

-Penyebab
Fisura ani biasanya disebabkan oleh luka atau cedera pada anus. Selain itu, dapat juga dipicu oleh diare berulang sehingga menyebabkan iritasi pada lapisan lubang anus, Fisura Ani juga dapat disebabkan oleh hubungan seks anal.

Para ahli percaya bahwa luka terjadi karena ketegangan berlebih dalam dua cincin otot yang disebut sfingter yang mengendalikan pembukaan anus.

Sfingter luar dikendalikan oleh otot, sedangkan sfingter dalam adalah tipe involunter. Jika tekanan di daerah tersebut meningkat, maka aliran darah dapat berkurang dan menyebabkan tegangan, yang dapat menuju pada fisura ani.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Bolehkan Masyarakat Mudik Lebaran, Ini Syaratnya

Tekanan dan tegangan secara terus-menerus di daerah tersebut juga dapat menyebabkan lambatnya pemulihan total dari fisura.

Penyakit Fisura ani juga dapat disebabkan oleh penyakit lain seperti penyakit radang usus, penyakit Crohn dan luka radang usus (kolitis ulseratif), serta penyakit menular seksual seperti sifilis dan herpes.

-Pengobatan
Untuk fisura Ani kategori akut penyembuhan dapat dilakukan dengan pola makan tinggi serat guna melemaskan ketegangan otot pada sekitar lobang Anus.

Hindari makanan seperti kacang-kacangan, berondong jagung dan keripik yang sulit untuk dicerna. Konsumsi air yang banyak atau asupan cairan juga penting dalam gerakan usus yang sehat dan sering.

Baca Juga: Kabar Bahagia! Ria Ricis Umumkan Kabar Positif Hamil Anak Pertamanya

Untuk fisura ani kronis dapat dilakukan dengan bius oles seperti lidokain, silokain, pramoksin dan steroid dianjurkan mengolekannya sebelum buang air besar untuk mengurangi dan mengatasi rasa sakit.

Salep yang mengandung nitrogliserin juga mungkin dianjurkan untuk mengendurkan otot-otot sfingter dan mendukung penyembuhan.

Disarankan juga krim atau salep dengan calcium channel blocking (CCBs), yang bekerja sama dengan nitrogliserin tetapi dengan efek samping yang lebih sedikit.

Baca Juga: Begini Teknik Pawang Hujan Rara Pindahkan Hujan saat Gelaran MotoGP 2022 Mandalika

Selain itu, kasus fisura ani yang serius biasanya membutuhkan penanganan bedah. Ahli bedah kolorektal dapat menyuntikkan Botulinum Toxin (Boton) ke otot sfingter anal (sebuah tindakan yang disebut sfingterotomi) agar sfingter ani melemas.

Rasa sakit dan tegangan berkurang, yang memungkinkan daerah fisura menjadi sembuh. Dokter bedah awalnya akan membahas risiko sfingterotomi untuk menentukan pengobatan yang terbaik.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: dodoc.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah