Para ahli percaya bahwa luka terjadi karena ketegangan berlebih dalam dua cincin otot yang disebut sfingter yang mengendalikan pembukaan anus.
Sfingter luar dikendalikan oleh otot, sedangkan sfingter dalam adalah tipe involunter. Jika tekanan di daerah tersebut meningkat, maka aliran darah dapat berkurang dan menyebabkan tegangan, yang dapat menuju pada fisura ani.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Bolehkan Masyarakat Mudik Lebaran, Ini Syaratnya
Tekanan dan tegangan secara terus-menerus di daerah tersebut juga dapat menyebabkan lambatnya pemulihan total dari fisura.
Penyakit Fisura ani juga dapat disebabkan oleh penyakit lain seperti penyakit radang usus, penyakit Crohn dan luka radang usus (kolitis ulseratif), serta penyakit menular seksual seperti sifilis dan herpes.
-Pengobatan
Untuk fisura Ani kategori akut penyembuhan dapat dilakukan dengan pola makan tinggi serat guna melemaskan ketegangan otot pada sekitar lobang Anus.
Hindari makanan seperti kacang-kacangan, berondong jagung dan keripik yang sulit untuk dicerna. Konsumsi air yang banyak atau asupan cairan juga penting dalam gerakan usus yang sehat dan sering.
Baca Juga: Kabar Bahagia! Ria Ricis Umumkan Kabar Positif Hamil Anak Pertamanya
Untuk fisura ani kronis dapat dilakukan dengan bius oles seperti lidokain, silokain, pramoksin dan steroid dianjurkan mengolekannya sebelum buang air besar untuk mengurangi dan mengatasi rasa sakit.
Salep yang mengandung nitrogliserin juga mungkin dianjurkan untuk mengendurkan otot-otot sfingter dan mendukung penyembuhan.