Selain Varian Baru, Waspada Potensi KLB di Masa Pandemi

- 3 Desember 2021, 09:30 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid dan Duta Perubahan Perilaku dr Reisa Broto Asmoro mengaspresiasi langkah Gibran menutup 7 sekolah setelah para siswanya ada yang terpapar covid
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid dan Duta Perubahan Perilaku dr Reisa Broto Asmoro mengaspresiasi langkah Gibran menutup 7 sekolah setelah para siswanya ada yang terpapar covid /Sukoharjoupdate/Bramantyo

Baca Juga: Hasil Akhir Persipura Jayapura VS Bhayangkara FC, Menang 2 Gol Bhayangkara Kokoh di Puncak

“Jangan keluar rumah apabila sakit, pastikan tetap dirumah, dan segera dites. Apabila hasil positif namun gejala ringan, isolasi mandiri yang benar akan mempercepat kesembuhan,” lanjutnya.

Kesempatan yang sama, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi menyebutkan bahwa setidaknya ada 4 hal yang menjadi perhatian bila ada varian baru dari COVID-19.

Yaitu transmisi atau tingkat penularannya, virulensi atau tingkat keparahannya, efektivitas tata laksana atau respon pengobatan, serta proteksi vaksin.

Baca Juga: Ketemu Raisa Massa Aksi 212 Bubarkan Diri, Panitia di Patung Kuda Terancam Pidana

“Omicron diduga memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi serta kemampuan untuk menghindar dari kekebalan tubuh kita. Namun tidak ada bukti dalam peningkatan keparahan, terutama pada individu yang telah divaksin, serta deteksi virus melalui pemeriksaan laboratorium saat ini masih sangat efektif,” beber Nadia.

“Walau demikian,” ia menambahkan, “masih banyak yang belum kita ketahui, dan kita akan selalu memperbarui data/informasi yang kita punya.”

Nadia menjelaskan, per 30 November telah 20 negara melaporkan pertambahan kasus Omicron dan kemungkinan terus bertambah. Namun ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tetap melakukan berbagai upaya seperti disiplin protokol kesehatan serta percepatan cakupan vaksinasi.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 2 Desember 2021: Aldebaran Bingung Siapa Karyawan yang Berkhianat, Ada Link Streaming

Di sisi lain, Nadia mengingatkan potensi adanya KLB atau kejadian luar biasa di tengah pandemi COVID-19 di Indonesia, dikarenakan cakupan imunisasi rutin yang mengalami penurunan.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah