Pakar Sebut Masyarakat Jadi Kunci Atasi Pandemi

- 28 Juli 2021, 05:00 WIB
Ilustrasi pandemi Covid-19
Ilustrasi pandemi Covid-19 /Pexels

PORTAL MAJALENGKA - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. DR. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi menegaskan, kunci keberhasilan mengatasi pandemi COVID-19 ada di tangan masyarakat.

Sebaliknya jika masyarakat abai maka pandemi akan semakin sulit ditangani.

"Justru kunci keberhasilan pencegahan di masyarakat, garda terdepan itu masyarakat," ujar Prof. Miko, sapaan Prof. Soedjatmiko.

Baca Juga: Cek Fakta, Imam Masjid Ditangkap Gegara Rapatkan Barisan Sholat Ternyata Hoax

Dia berharap, perilaku masyarakat bisa terus diubah demi mencegah laju penularan COVID-19 ini. Seperti jangan bepergian atau berkerumun, walau hanya sebentar, kecuali sangat penting.

Prof. Miko mengingatkan, mayoritas orang yang positif COVID-19 tidak bergejala dan bisa jadi ada di tengah masyarakat.

"Jangan lupa juga untuk selalu pakai masker menutup hidung, mulut, dagu, pipi, tidak melorot," katanya.

Baca Juga: Begini Aturan Perjalanan Darat, Laut dan Udara selama PPKM Level 1-4

Dia juga berharap, pelaku usaha juga mau menaati aturan yang sudah ditetapkan pemerintah.

Seperti pengaturan dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 yang menutup sementara usaha non esensial/non kritikal.

Adapun usaha esensial/kritikal dibatasi namun menurut Prof. Miko tetap tidak boleh berkerumun.

Baca Juga: Din Syamsudin Dorong Ivermectin sebagai Obat Terapi Covid-19 di Indonesia

"Tindak tegas kantor yang tidak patuh PPKM," tutur Prof. Miko.

Dia juga meminta pengawasan lebih ketat di tempat umum. Bagi pelanggar protokol kesehatan bisa langsung ditindak tegas. Meski dia tetap berharap kesadaran masyarakat untuk menaati protokol kesehatan.

"Kalau masyarakat tidak berubah, pandemi lama baru berakhir. Pelayanan kesehatan adalah benteng terakhir," katanya.

Baca Juga: Ini Perintah Terbaru Mahfud MD untuk Satgas BLBI

Prof. Miko juga kembali mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi. Terutama bagi lansia dan anak umur 12-17 tahun. Menurutnya, vaksinasi COVID-19 menjadi perlindungan terakhir untuk mencegah sakit berat dan kematian.

"Masyarakat jangan ragu untuk divaksin," ujarnya.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x