Apakah Pasien Sembuh COVID-19 Masih Butuh Vaksin? Begini Penjelasan Pakar

- 26 Desember 2020, 17:30 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 Sinovac.
Ilustrasi vaksin Covid-19 Sinovac. /PIXABAY/Nataliya Vaitkevich

PORTAL MAJALENGKA - Indonesia bakal segera melakukan vaksinasi. Lantas, apakah pasien sembuh COVID-19, masih perlu mendapatkan vaksin?

Walau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) belum memberikan rekomendasi, namun pakar kesehatan menyarankan pasien sembuh COVID-19 tetap memerlukan vaksin.

Asisten profesor kedokteran di Northwest University Feinberg School of Medicine, Chicago, Michelle Prickett mengatakan, salah satu alasannya, pasien sembuh COVID-19 masih bisa terkena COVID-19 lagi.

Baca Juga: Viral, Pria Ini Mudik dari Aceh Menuju Majalengka dengan Mengayuh Sepeda

"Pasien yang telah terinfeksi COVID-19 harus tetap mendapatkan vaksin. Kami tidak yakin infeksi sebelumnya akan menyebabkan kekebalan seumur hidup. Data saat ini menunjukkan infeksi sebelumnya dapat memberikan kekebalan selama sekitar enam bulan," kata dia seperti seperti dilansir Antara dari Livestrong, Sabtu.

Meskipun tidak umum, tetapi para penyintas bisa terinfeksi kembali COVID-19. Satu laporan dalam jurnal The Lancet Infectious Diseases mengungkapkan, infeksi kedua pada seorang pemuda asal Nevada lebih buruk daripada yang pertama, membuatnya dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan oksigen.

Profesor di departemen ilmu kesehatan, Virginia Tech, Lisa Lee mengatakan, Anda perlu tetap divaksin. Karena belum adanya kepastian tentang berapa lama kekebalan benar-benar bertahan.

Baca Juga: Sempat Renggang, Presiden Erdogan Mengaku Ingin Perbaiki Hubungan dengan Israel

"Dalam hal keamanan, tidak menjadi masalah untuk divaksinasi (setelah sembuh dari COVID-19), dan itu pasti akan membantu mencegah seseorang terinfeksi lagi," kata dia.

Alasan lainnya Anda tetap harus divaksin, Anda dapat membantu menjaga orang lain tetap aman dari COVID-19.

"Salah satu tujuan utama vaksinasi adalah untuk melindungi orang yang tidak bisa mendapatkan vaksin," kata Lee.

Baca Juga: BPPTKG: Terdengar Suara Guguran Sebanyak Enam Kali Disusul Gempa 41 Kali di Gunung Merapi

Jika cukup banyak orang yang divaksinasi, maka akan tercipta kekebalan kawanan yang merupakan perlindungan komunitas.

"Jika kawanan tidak bisa tertular infeksi, mereka tidak bisa menularkannya kepada orang yang rentan. Pada dasarnya, kekebalan kawanan menciptakan semacam pelindung di sekitar mereka yang rentan, infeksi tidak dapat menembus dan mencapai mereka," demikian tutur Lee.***

Editor: Rasyid

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah