Baca Juga: Tips Hamil Bebas Strech Mark Ala Dokter Reisa Broto Asmoro
Hal senada juga diungkapkan staf medis divisi metabolik endokrin dan diabetes di Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Dyah Purnamasari.
Menurut dia, hormon antidiuretik yang memungkinkan tubuh menahan cairan menurun pada malam hari sehingga jika Anda minum banyak pada malam hari maka akan menyebabkan lebih sering berkemih.
“Hormon antidiuretik kadarnya di malam hari lebih sedikit, makanya kenapa kalau kita minumnya di malam hari tetap banyak secara fisiologis akan lebih mudah dan lebih banyak berkemih dibandingkan pagi dan siang hari karena hormon antidiuretik di malam hari kita jumlahnya menurun,” kata Dyah.
Baca Juga: Sulit Cek Kesehatan Jantung? Coba Cara Sederhana dan Murah Ini
Untuk menegakkan diagnosis nokturia, dokter bisa melakukan wawancara terarah pada pasien.
Seperti berapa kali berkemih saat malam, apakah memproduksi urine lebih sedikit daripada sebelumnya, apakah mengompol, obat apa yang digunakan hingga riwayat keluarga dengan masalah kandung kemih atau diabetes.
Dokter juga bisa meminta pasien melakukan pemeriksaan fisik meliputi berat badan, tinggi badan, tanda vital, jantung, paru-paru hingga meminta pasien membuat catatan berkemih.
Baca Juga: 27 Desember, Uni Eropa Mulai Vaksinasi Covid-19
Apa dampak nokturia untuk kualitas hidup?