Tidak Otomatis Menyebabkan Demam, Tetap Waspada Terhadap Stres

30 Oktober 2020, 16:40 WIB
Ilustrasi seseorang yang mengalami stres, yang menurut penelitian tidak otomatis menyebabkan demam /Pexels/ Andrea Piacquadio

PORTAL MAJALENGKA – Pandemi Covid-19 seringkali menyebabkan beberapa masyarakat mengalami stres, yang seringkali menyebabkan berbagai penyakit yang mengiringi.

Stres bisa merugikan tubuh, mulai mengganggu pola tidur, pencernaan, siklus menstruasi wanita. Lalu apakah stres juga menyebabkan demam?

Mengacu pada Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat, MedlinePlus, saat seseorang mengalami suhu di atas 37,2 - 37,5 ° Celcius, sementara suhu tubuh normal diperkirakan sekitar 36-37,2 ° Celcius.

Baca Juga: Tingkat Kesembuhan Covid-19 Indonesia 80,51 Persen

Dokter di Cleveland Clinic, Donald Ford seperti dikutip ANTARA dari Health mengatakan, stres dapat menyebabkan beberapa perubahan fisiologis kulit memerah tetapi tidak mengubah suhu inti tubuh.

Di sisi lain, dokter spesialis penyakit dalam di NYU Langone, Ramiro Jervis mengungkapkan, jika pasien datang dengan demam, dokter kemungkinan besar akan mencari penyebab selain stres, seperti infeksi.

Tetapi meskipun stres mungkin tidak dapat menyebabkan demam secara langsung, kondisi ini masih dapat menyebabkan kerusakan serius pada tubuh yang secara tidak langsung dapat menyebabkan demam.

Baca Juga: Ini Manfaat Berjalan Kaki Setelah Makan, Termasuk Langsingkan Tubuh

Menurut Ford, secara khusus, menahan stres untuk jangka waktu yang lama dapat melemahkan atau mengubah sistem kekebalan tubuh.

Saat kekebalan tubuh turun lebih rentan terhadap infeksi virus. Jadi, memiliki tingkat hormon stres yang lebih rendah dapat melindungi Anda dari penyakit.

Demam psikogenik

Demam psikogenik seperti diungkap jurnal Temperature pada tahun 2015 menggambarkan penyakit psikosomatis terkait stres yang terutama terlihat pada wanita muda.

Baca Juga: Ketua IDI : Waspada Penyakit Tidak Menular di Masa Depan

Penulis makalah, Takakazu Oka menuturkan, suhu tubuh inti yang tinggi dapat disebabkan oleh stres psikologis.

“Beberapa pasien mengalami demam tinggi saat mereka dihadapkan pada peristiwa emosional, sedangkan yang lain menunjukkan demam ringan yang terus-menerus berlangsung selama berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun, baik selama atau setelah situasi stres kronis,” tutur dia.

Baca Juga: Atasi Hipertesi dengan Konsumsi Buah Kaya Flavanol

Beberapa orang ketika dihadapkan pada peristiwa emosional dapat mengalami demam 40° Celcius. Namun, ada juga yang menunjukkan demam ringan yang terus-menerus, yakni 37-38 ° Celcius.

Stres saat ini belum disebut sebagai penyebab resmi demam. Jika Anda demam, pertimbangkan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya, terutama jika mengalami gejala lain seperti kesulitan bernapas. ***

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler