Siap-siap! Kawasan Rebana Metropolitan dan Ciayumajakuning Akan Serap 4,3 Juta Tenaga Kerja

- 17 November 2020, 09:00 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil berbincang seusai membuka West Java Investment Summit (WJIS) 2020 Senin, 16 November 2020. Di hari pertama forum investasi ini, agenda utama meliputi keynote speech, MoU signing, hingga market sounding berbagai proyek investasi unggulan
Gubernur Jabar Ridwan Kamil berbincang seusai membuka West Java Investment Summit (WJIS) 2020 Senin, 16 November 2020. Di hari pertama forum investasi ini, agenda utama meliputi keynote speech, MoU signing, hingga market sounding berbagai proyek investasi unggulan /Humas Jabar

PORTAL MAJALENGKA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memproyeksikan Rebana Metropolitan yang merupakan kawasan metropolitan ketiga di Jawa Barat setelah kawasan Bodebek dan Bandung Metropolitan mampu menyerap 4,3 juta tenaga kerja dan membantu masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.

"Kalau lancar, Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Jabar sudah mencatat Rebana akan menyerap 4,3 juta lapangan kerja, artinya akan akan 4,3 juta kepala keluarga yang terbantu,” kata Kang Emil saat membuka West Java Investment Summit (WIJS) 2020 dari Hotel Savoy Homann Kota Bandung, Senin seperti dikutip Portal Majalengka dari Antara.

Baca Juga: BAHAYA, Kasus Covid-19 di Amerika Serikat Lewati Angka 11 Juta

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama tujuh bupati/wali kota telah sepakat membangun Rebana Metropolitan, sebuah kawasan terpadu baru di Jabar.

Kesepakatan itu tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani kepala daerah dari Kabupaten Sumedang, Subang, Majalengka, Indramayu, Kuningan, Cirebon dan Kota Cirebon pada hari pertama West Java Invesment Summit (WJIS) 2020.

Rebana menjadi kawasan metropolitan ketiga di Jabar setelah kawasan Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) dan Bandung Metropolitan (Kota/Kab Bandung, Bandung Barat, Cimahi, Sumedang).

Baca Juga: Alami Penurunan, Utang Luar Negeri 408,5 Miliar Dolar

“Jabar sebelumnya sudah punya dua metropolitan, Bodebek dan Bandung Metropolitan, Rebana ini yang ketiga,” ujar Kang Emil.

Kang Emil memiliki empat poin strategi untuk mengembangkan Rebana Metropolitan. Pertama adalah menyeimbangkan tata ruang antara kota baru, lahan pertanian, dan lahan hijau.

"Kedua, kami akan membentuk badan otorita pengelola Rebana Metropolitan. Akan dicari orang-orang berpengalaman, saya akan membuka lowongan pekerjaan, dalam dua bulan nanti orang itu setara eselon II akan mengoordinasikan 13 titik kota baru di Rebana Metropolitan," ujarnya.

Baca Juga: Mantan Ketua DPR Marzuki Alie Dipanggil KPK, Ada Apa?

Menurut Kang Emil, Rebana Metropolitan sudah menjadi atensi Presiden Joko Widodo. Oleh karena itu, akan ada banyak dana APBN untuk memperbaiki infrastruktur.

“Pemerintah pusat sudah menyiapkan koneksi jalan tol yang utara-selatan, mengkoneksi jalur Cipali ke Patimban. Jalur kereta api juga sama, kita bikin vertikal utara-selatan, sehingga hal ini menjadi sebuah keunggulan,” ujarnya.

Strategi terakhir, kata Kang Emil, Rebana Metropolitan akan dibangun tidak hanya sebagai kumpulan pabrik semata, tetapi kota modern.

Baca Juga: Pasien COVID-19 Aktif di Kota Sukabumi Capai 184 Orang Jalani Isolasi

"Ada alun-alun, masjid agung, sehingga orang betah. Jika Rebana berhasil, 4,3 juta pekerjaan akan hadir. Dan kita akan dapat bonus pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5 persen," katanya.

Salah satu investor yang berminat mengembangkan Rebana Metropolitan, khususnya Subang Smartpolitan adalah PT Suryacipta Swadaya. Perwakilan perusahaan yang hadir Johannes Suriadjaja mengatakan, pihaknya akan membangun Subang Smartpolitan dengan konsep "live - work- play" di atas lahan seluas 2.700 hektare.

"Kita akan jadi salah satu dari 13 kota baru di Rebana Metropolitan. Mungkin kita paling awal pembangunannya. Groundbreaking akan terjadi dua hari ke depan atau Rabu, 18 November 2020," kata Johannes.

Baca Juga: Tegas! Kapolri Sanksi 2 Jenderal Gara-gara Covid-19, Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya Dicopot

"Kita membangun konsep, yang seperti Gubernur Jabar Ridwan Kamil bilang, membuat suatu ekosistem. Township yang di mana bisa dilakukan live, work, and play," tambahnya.

Sementara itu, Kepala BI Perwakilan Jawa Barat Herawanto mengatakan WJIS 2020 merupakan momen tepat untuk menyiapkan fondasi kuat setelah pandemi COVID-19. “Ini saat yang tepat, maka dari itu semua pihak harus mendukung,” katanya.

Menurut catatan BI, pertumbuhan ekonomi Jabar mengalami perbaikan, dari asalnya triwulan II-2020 minus 11 persen, kini di triwulan III-2020 menjadi minus 8,95 persen. “Kuncinya ada di pemerintah kabupaten/kota, bagaimana mereka menyediakan regulasi yang mempermudah proyek-proyek ini,” kata Herawanto.

Baca Juga: Calon Kapolri tergantung Presiden Joko Widodo

Berbagai kemudahan berinvestasi yang dilakukan antara lain melalui adaptasi kebiasaan baru, telah mendorong konsumsi rumah tangga.

“Dengan realisasi (investasi) cepat, akan meningkatkan konsumsi rumah tangga yang sebelumnya anjlok atau minus 5,92 persen, tapi setelah pelonggaran PSBB menjadi minus sekitar dua persen,” kata Herawanto.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x